SUARA USU
Buku

Holy Mother, Kisah Kelam Kasih Ibu

Oleh: Azka Zere

Suara USU, Medan. Nama Akiyoshi Rikako mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar buku fiksi bergenre mystery dan thriller. Novelis perempuan asal Jepang ini identik dengan setiap bukunya yang menyajikan akhir tidak terduga atau biasa disebut plot twist. Sampai saat ini, sebanyak sembilan buku miliknya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan salah satunya adalah Holy Mother.

“Anak ini, putrinya, harus dia lindungi. Demi itu, dia rela melakukan apa pun. Seorang ibu yang melindungi anaknya akan mengerahkan seluruh kekuatannya.”

Terbit pada tahun 2016, Holy Mother menceritakan tentang seorang ibu yang rela melakukan apa saja untuk melindungi putri semata wayangnya, terlebih setelah terjadi tragedi pembunuhan di kawasan tempat tinggal keluarga mereka. Buku ini menyajikan tiga sudut pandang di dalamnya, yaitu seorang ibu, pihak penyelidik kepolisian, dan seorang pelaku pembunuhan tersebut.

Buku yang menggunakan alur maju dan mundur ini diawali dengan penggambaran tokoh utama seorang ibu, Honami. Ia memiliki seorang putri setelah 43 tahun. Saat ini, putri kecilnya sudah berusia 3 tahun. Perjuangan yang dilewati Honami untuk mendapatkan putri kecilnya itu tidak mudah. Ia harus melewati penderitaan yang berkepanjangan baik jiwa, mental, maupun keuangannya.

Sejak remaja, siklus menstruasi Honami sudah tidak teratur. Awalnya ia mengira itu bukanlah hal yang serius, sampai akhirnya ia sadar bahwa keadaannya saat itu cukup mengkhawatirkan. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke ginekolog.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Honami divonis menderita sindrom ovarium polistik. Sindrom ovarium polistik adalah sindrom dengan kelebihan hormon androgen pada wanita yang menyebabkan ovulasi tidak teratur, sehingga memungkinkan kesulitan untuk hamil.

Honami memutuskan untuk memulai perawatannya. Namun, perawatan yang dijalani ternyata tidak membuahkan hasil. Dokter akhirnya menyarankan untuk mencoba fertilisasi in vitro atau bayi tabung. Setelah berkali-kali mencoba, ternyata hasilnya tetap nihil. Hari-hari yang Hanomi lewati penuh dengan kesedihan. Seluruh perawatan yang dijalani tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk terakhir kalinya, Honami memutuskan mencoba bayi tabung itu lagi. Dengan tekad yang terakhir kali itu, ternyata malah membuahkan hasil. Honami berhasil hamil dan melahirkan anak perempuan, Kaoru.

Perjuangan Honami untuk mendapatkan Kaoru tentu tidak mudah. Keadaan itulah yang membulatkan tekat Honami untuk melindungi putri kecilnya. Sudah semestinya seorang ibu melindungi anaknya. Namun bagi Hanomi, ia rela melakukan apa saja untuk menjaga Kaoru. Benar-benar apa saja.

Setelah terjadi tragedi pembunuhan, Honami semakin memperketat perlindungannya terhadap Kaoru. Bahkan ia tidak mempercayai pihak kepolisian yang sedang menyelidik kasus pembunuhan yang merenggut nyawa seorang anak laki-laki itu. Tentu saja, pastinya lebih dari satu nyawa.

Buku yang berisi 280 halaman ini diakhiri dengan fakta yang perlahan terkuak. Pembaca akan bergidik mengiri membaca ending tidak terduga yang ditulis Akiyoshi. Ia memaksa pembaca untuk membolak-balik halaman sebelumnya dan mencerna kalimat demi kalimat yang dirasa di luar nalar. Namun, bukan Akiyoshi Rikako namanya jika ia tidak berhasil membuat pembaca tercengang di akhir cerita.

Lantas, menurut kamu, apa yang dilakukan Honami untuk melindungi putri semata wayangnya? Yuk, segera baca Holy Mother!

Redaktur: Yulia Putri Hadi


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Ditampar Realita Kehidupan Lewat Buku Berjudul Kalo Sensi Jangan Baca Buku Ini

redaksi

Ikuti Perjalanan Tiga Sekawan Di Dunia Paralel dalam Serial Bumi

redaksi

Pribumi dalam Buku Gelandangan di Kampung Sendiri

redaksi