Oleh: Alicia Reylina
Suara USU, Medan. Setiap orang pasti selalu ingin tampil sempurna baik ketika beraktivitas di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Tampil sempurna di sini biasanya diukur melalui visual wajah dan pakaian yang dipakai. Berangkat dari hal-hal inilah yang mendorong seseorang untuk membeli make-up dan pakaian bagus sebagai modal menyempurnakan penampilan di kegiatan atau acara yang akan mereka hadiri ke depannya. Namun, tahukah kamu kalau penampilan seseorang bukan hanya diukur melalui indra penglihatan tetapi juga menggunakan indra penciuman?
Makan sayur tanpa garam. Kira-kira seperti itulah gambaran ketika seseorang tampil rapi tetapi tidak menggunakan parfum. Saat ini penggunaan parfum adalah sebuah keharusan yang tidak tertulis, kenapa? Sebab hal ini berkaitan dengan moral dan etika ketika kita hendak bersosialisasi dengan orang lain.
Parfum berperan penting dalam menutupi bau tidak sedap yang keluar dari tubuh seseorang. Bau tidak sedap atau yang lebih dikenal dengan bau badan ini biasanya dipicu oleh keringat yang keluar saat seseorang sedang beraktivitas di luar maupun di dalam ruangan. Sebenarnya keringat yang dihasilkan dalam tubuh seseorang itu tidak berbau, namun adanya bakteri di permukaan kulit manusia yang memecah keringat menjadi berbau asam.
Beberapa orang beranggapan bahwa ketika lawan bicaranya berpenampilan rapi dan wangi, hal tersebut menunjukkan adanya sikap menghormati dan menghargai kenyamanan orang lain. Aroma wewangian yang keluar dari tubuh seseorang meninggalkan kesan menarik, kesan positif akan penampilan seseorang yang membuat orang lain nyaman berdekatan dengannya dalam waktu lama. Sebaliknya, ketika seseorang hanya memedulikan penampilan yang terlihat dan acuh tak acuh terhadap bau badan yang dimilikinya akan meninggalkan kesan buruk yang membuat orang lain tidak nyaman berdekatan dengannya. Bayangkan, bagaimana jika hal ini terjadi saat ada pertemuan penting guna mencari rekan? atau mungkin saat hendak wawancara pekerjaan? Hal tersebut akan sangat tidak menguntungkan.
Parfum dapat dikatakan adalah sebuah aksesori yang tidak terlihat namun dapat dirasakan. Parfum memberikan sekilas bayangan mengenai kepribadian atau sosok seseorang kepada orang lain. Memakai parfum dengan aroma yang disukai dapat memancarkan aura positif pada seseorang lewat meningkatnya rasa percaya diri baik secara sadar maupun tidak sadar, mengeluarkan inner beauty yang ada dalam diri seseorang, dan meningkatkan suasana hati pemakainya.
Lalu, memakai parfum juga dapat menciptakan dan memicu memori. Misalnya kamu memilih menggunakan satu parfum selama pergi liburan di satu tempat. Aroma yang kamu pilih akan mengunci memori ketika sedang berada di tempat tersebut dan ketika mencium aroma yang sama di kemudian hari maka kamu akan kembali mengingat memori ketika kamu liburan di tempat itu.
Jadi, sudah pakai parfum hari ini?
Redaktur: Yohana Situmorang
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.