SUARA USU
Kabar Kampus

Keberagaman Yang Kaya: Menilik Masuknya Suku Batak ke Medan

Oleh: Affif Nikki Anwar

Suara USU, Medan. Ibu kota Provinsi Sumatera Utara yaitu Medan adalah sebuah kota yang kaya akan keberagaman budaya dan etnis. Salah satu komunitas etnis yang memiliki sejarah panjang di kota ini adalah suku Batak. Berikut adalah jejak sejarah masuknya suku Batak ke Kota Medan yang telah membentuk keragaman yang kaya.

Suku Batak merupakan kelompok etnis yang berasal dari Sumatera Utara, tepatnya bagian wilayah Tapanuli. Sejarah dimulai pada abad ke-19 yang saat itu merupakan zaman kolonial Belanda. Pada masa itu, Belanda menjalankan sebuah pembangunan proyek yang melibatkan serta menarik suku Batak ke Kota Medan.

Pembangunan yang dilakukan oleh kolonial Belanda adalah proyek Pabrik Tembakau, hal ini membuat beberapa etnis termasuk suku Batak pekerja dibawah tekanan Belanda. Kehadiran mereka pun mempengaruhi demografi Kota Medan, sehingga mereka membentuk etnik yang besar dan perkembangan sosial budaya yang signifikan di Kota Medan.

Seiring berjalannya waktu, populasi suku Batak terus berkembang. Hingga akhirnya pekerjaan yang diemban berkembang di berbagai sektor seperti industri, jasa, dan perdagangan. Kini suku Batak memiliki populasi yang besar di Kota Medan, juga menghadirkan ragam etnis dan budaya serta warisan adat istiadat seperti kain, tarian, dan kuliner.

Kehadiran Suku Batak di Kota Medan telah membentuk identitas kota ini yang unik dan kaya akan budaya. Sejarah ini mengajarkan kita pentingnya keragaman dalam memperkaya dan memperkuat sebuah masyarakat, dan Kota Medan adalah contoh yang inspiratif tentang bagaimana beragam budaya dapat bersatu dalam harmoni.

 

Redaktur: Anggie Syahdina Fitri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Menatap Babak Baru PEMIRA FISIP USU

redaksi

Rizky-Ibnu, Harapan Baru dari dan untuk Fakultas Biru

redaksi

Tingkatkan Produktivitas Ekonomi dan Mutu SDM Pertanian, Civitas Akademika USU Ciptakan Inovasi dalam Mengelola Sampah Organik Menjadi Produk Multiguna

redaksi