Sumber foto: Youtube
Oleh: Deva Junita Graciela Simanjuntak
Suara USU, Medan. Lagu Batak “Jujung Goarhi Amang” dengan arti ”Tegakkan Nama Baik Ayah” merupakan lagu Batak karya Lopez Sitanggang yang dinyanyikan oleh grup musik Batak, yaitu Lamtama Trio. Lagu ini menggambarkan perjuangan orang tua yang gigih dalam membesarkan dan menyekolahkan anak-anak mereka hingga mencapai kesuksesan. Mereka berharap anak-anak mereka tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga mampu mengangkat nama baik. Lagu ini berisikan nilai-nilai penting dalam kehidupan, seperti nilai religius, nilai ketangguhan, nilai kepedulian dan nilai kejujuran.
Dalam lirik lagu ini terdapat kutipan lirik lagu yang berhubungan dengan kepercayaan manusia kepada kuasa Tuhan. Melalui lirik lagu “Jujung Goarhi Amang” karya Lopez Sitanggang, diharapkan pendengarnya menyadari bahwa Tuhan yang memegang kendali terhadap kehidupan.
”Nunga naeng bot be arikki, tokkin nari suda ma nang gogokki, ho nama anak hasianku, na boi manjujung goarhi” yang berarti “Waktu sudah semakin senja, tenagaku sesaat lagi habis, selanjutnya engkaulah anakku sayang, yang menegakan nama baikku.”
Pada kutipan lirik ini menggambarkan seorang ayah yang menua menganggap bahwa umur dan tenaga adalah takdir Tuhan, dan tenaganya yang semakin berkurang menunjukkan bahwa hidupnya tidak lama lagi. Dia memberi pesan pada anaknya untuk menjaga nama baik keluarga dan melanjutkan perjuangannya, karena sebagai manusia yang percaya pada takdir Tuhan, hidup akan kembali pada-Nya suatu hari nanti.
Dalam lirik lagu ini dapat kita temukan makna nilai ketangguhan.
”Hutaonton do marhoi hoi, tung marsali nang manggade pe hu ae”
(“Kutahankan bersusah payah, berhutang dan menggadai juga kulakukan”)
“Bereng au na puas pais on. na lea binaen ni pogos i”
(“Lihat aku yang pontang-panting ini, terhina karena kemiskinan”)
Pada kutipan lirik lagu di atas tergambar nilai seorang ayah gigih dalam menghadapi kemiskinan namun tetap semangat untuk menyekolahkan anaknya meskipun dengan berhutang dan menggadai. Dia menunjukkan bahwa dia siap melakukan segala pekerjaan demi pendidikan anaknya, menggambarkan komitmen setiap orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
”Tung burjuhon ma amang na sikkola i, bereng akka na hasea i, na sinuan tubu do ni dapot na i”
(“Baik-baiklah engkau bersekolah, lihat orang-orang sukses itu, mereka mendapat apa yang ditanamnya”)
Ayah dalam lirik lagu tersebut memberikan nasihat kepada anaknya tentang pentingnya tekun belajar dan meraih cita-citanya. Dia berharap anaknya sukses dalam pendidikan dan mencapai prestasi yang sesuai dengan usahanya selama bersekolah, dengan memberikan dukungan penuh agar dapat mencapai kesuksesan.
“Sai sukkaon ku do, pasikkolahon ho ale amang, molo hasea ho muse, anggiat boe ho pangunsandean ki”
(“Aku akan berjuang menyekolahkanmu, jika kelak kau berhasil, semoga kau bisa jadi tulang punggung”)
Ayah yang digambarkan dalam lirik tersebut adalah sosok yang jujur dan tekun dalam menyekolahkan anaknya meskipun usianya sudah tua. Dia berharap bahwa ketika tenaganya sudah tidak ada lagi, anaknya yang telah disekolahkannya dapat melanjutkan perjuangannya. Meskipun sulit untuk tetap jujur tentang keterbatasan dirinya di hadapan anak, sang “ayah” yang digambarkan dalam lagu ini berharap bahwa anaknya bisa menjadi pengganti yang baik. Ini menunjukkan keinginan kuat seorang ayah agar usahanya dalam menyekolahkan anak tidak sia-sia.
Redaktur: Balqis Aurora
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.