Reporter: Merry Gultom dan Zahra Salsabilla
Suara USU, Medan. Pada hari Jumat (26/7), Merdang Merdem Kuta Medan 2024 kembali digelar dengan penuh semarak. Bertempat di Lapangan Benteng, acara ini berhasil menarik banyak perhatian masyarakat Kota Medan untuk ikut menyemarakkan kegiatan.
Kegiatan tahunan ini bertujuan sebagai media bagi budaya serta para penggiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. Tidak hanya itu, Merdang Merdem Kuta Medan juga merupakan salah satu rangkaian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Medan ke-434 tahun.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Merdang Merdem kali ini turut dimeriahkan dengan sebuah pemecahan rekor MURI, yaitu rekor penari Mbuah Page terbanyak di Indonesia. Sebanyak 1.020 penari membersamai rencana pemecahan rekor tersebut. Semuanya merupakan pelajar dari SD dan SMP di seluruh Kota Medan. Partisipasi para pelajar ini menambah semarak acara dan menyoroti semangat kolaborasi dan kebanggaan budaya local.
Selain mempertunjukkan Tari Mbuah Page sebagai pemecahan rekor, terdapat juga penampilan tari lainnya seperti Tari Tongkat Karo, Tari Pengalo-Ngalo dan Tarian Multi Etnik. Acara juga dimeriahkan oleh para bintang tamu populer, seperti artis ibukota yang terkenal di kalangan muda, Idgitaf. Para artis Karo berbakat, seperti Lala and The Rabble, The Outline, dan Joy Harlim Sinuhaji & Mima Ciwi.
Untuk semakin menarik perhatian masyarakat, berbagai tenant UMKM turut memadati Lapangan Merdeka, menawarkan beragam pilihan makanan, minuman, dan pernak-pernik unik. Kehadiran tenant-tenant ini tidak hanya memeriahkan suasana tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mendukung ekonomi lokal sambil menikmati keindahan seni dan budaya yang ditampilkan.
Merdang Merdem atau yang dikenal dengan Kerja Tahun merupakan sebuah perayaan Suku Karo di Kabupaten Karo. Menurut sejarahnya, Merdang Merdem adalah sebuah kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan setelah acara menanam padi di sawah selesai. Merdang Merdem sendiri dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan, yaitu berupa padi-padi yang telah ditanam.
Redaktur: Duwi Cahya
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.