SUARA USU
Kabar Kampus Kabar SUMUT

Lakukan Penyuluhan CHSE dan Pelatihan Social Media Marketing, Akademisi USU Berhasil Berikan Kebermanfaatan kepada Pelaku Usaha di Kabupaten Samosir

Oleh : Luis Halim, Puvut Bethanya Surbakti, Raymond Putra Pratama Silalahi

Suara USU, Medan. Samosir sebagai salah satu destinasi pilihan wisata terfavorit di Sumatera Utara, menyimpan banyak kekayaan di dalamnya. Kita dapat menjumpai keindahan alam nan eksotis, kuliner yang begitu nikmat, hingga cinderamata bernuansa Batak Toba yang begitu memikat hati para wisatawan. Tidak dapat diragukan lagi bahwa Pulau Samosir menjadi tempat idaman para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Di balik potensinya yang luar biasa, Samosir ternyata memiliki permasalahan yang masih belum terselesaikan. Kepedulian terhadap kebersihan dan keasrian lingkungan para pelaku usaha pelaku usaha wisata dan wisatawan masih menjadi PR bersama bagi pemerintah daerah dan juga masyarakat di Kabupaten Samosir. Tidak hanya itu, minimnya usaha wisata yang tersertifikasi CHSE, yang merupakan singkatan dari Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan).

Terkait masalah CHSE itu sendiri, Tetti Naibaho, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir menyampaikan keresahannya terhadap kesadaran masyarakat yang masih sangat minim dalam upaya pelestarian lingkungan di sekitar usaha wisata.

“Kesadaran masyarakat itu walaupun sudah bertahun-tahun mengikuti edukasi, sosialisasi, advokasi tentang CHSE termasuk penerapan dilarang buang sampah sembarangan itu belum tuntaslah,” ujar Tetti.

Tidak hanya menyangkut kesadaran masyarakat, Tetty sendiri menjelaskan masalah CHSE ini juga datang dari pihak luar, khususnya para wisatawan yang masih sering membuang sampah sembarangan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu juga menegaskan bahwa penerapan CHSE itu tidak hanya untuk warga saja, namun juga pengunjung.

Karena masalah tersebut, akademisi USU mencanangkan kegiatan pengabdian berjudul “Penyuluhan Peningkatan Kualitas Pariwisata Berbasis CHSE di Kabupaten Samosir” yang terdiri dari ketua Yovita Sabarina Sitepu, serta anggota Fatma Wardy Lubis, dan Munzaimah Masril. Pengabdian ini pun turut dibantu oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi USU, yakni Luis Halim, Puvut Bethanya Br. Surbakti, Raymond Putra Pratama Silalahi, Madela Dikarli Sembiring, Mickhael Rajagukguk, dan Sifa Selica Elsa Putri.

Dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan, Jontiner Sinabutar selaku narasumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Samosir, menegaskan tentang bantuan yang akan diberikan dari dinas kepada masyarakat yang membutuhkan. Harapannya sendiri agar masyarakat lebih mengerti lagi mengenai CHSE.

“Kami dari Disbudpar, ketika ada orang yang berinisiatif, maka kami pun harus lebih aktif lagi,” ujar Jontiner dalam kegiatan penyuluhan pada Jumat (15/7).

Sheella Tan, selaku praktisi yang berkecimpung di dunia kreatif dan social media marketing juga menambahkan betapa pentingnya pemahaman tentang penggunaan media sosial sebagai medium dalam pemasaran digital, hingga bagaimana cara penjualannya agar dapat tepat sasaran. Selain meningkatkan promosi usaha wisata, upaya ini bisa menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Samosir kepada khalayak luas. Sheella juga mengatakan kepada partisipan yang hadir dalam penyuluhan agar jangan takut untuk memulai langkah promosi usaha mereka melalui sosial media.

Yovita selaku Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat, mengungkapkan bahwa keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan kualitas pariwisata Samosir agar dapat lebih berkembang lagi. Secara khusus, beliau berharap para pelaku usaha semakin sadar dan menerapkan fasilitas berbasis CHSE pada usaha yang mereka jalankan. Pada tingkatan yang lebih lanjut, upaya realisasi fasilitas ini dapat membawa lebih banyak usaha-usaha wisata di Kabupaten Samosir yang tersertifikasi CHSE oleh Kemenparekraf.

“Potensi Samosir yang indah nan permai ini harus terus dilestarikan, dikembangkan, dan diperkenalkan sampai ke ujung dunia,” tutup Yovita.

Redaktur: Yessica Irene

Related posts

PEMA FKG USU Sukses Adakan Pelatihan Nasional DPDs

redaksi

Rekrutmen Relawan Pajak 2022, Daftarkan Diri Sebelum 31 Januari!

redaksi

Direktorat Jenderal Pajak Adakan Pojok E-Filling di USU, Ayo Segera Lapor SPT!

redaksi