Suara USU, Medan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua Sumatera Utara (IMP-SU), menggelar aksi protes di pelataran Gedung Biro Rektor USU, Selasa (02/02). Aksi mereka dilakukan untuk memprotes cuitan salah satu guru besar di USU yang diduga rasis terhadap etnis Papua.
Dugaan rasisme itu muncul menyusul cuitan Twitter milik Yusuf Leonar Henuk, guru besar di Fakultas Pertanian USU yang menyinggung tokoh Papua, Natalius Pigai.
“Hentikan rasisme terhadap orang Papua. Jangan ada lagi yang menimbulkan rasisme,” ungkap Yance, salah satu massa aksi dalam orasinya.
Ia juga menambahkan, agar pihak USU segera memproses oknum guru besar itu di jalur yang semestinya, dan meminta pihak USU serius menanggapi masalah itu.
Para mahasiswa yang menjalankan aksi, juga memaparkan beberapa tuntutan, seperti:
1. Hentikan rasisme terhadap orang Papua
2. Copot jabatan Profesor Leonar Henuk sebagai guru besar
3. Agar tuntutan Mahasiswa Papua segera direalisasikan
Rektor USU, Muryanto Amin yang mendatangi massa aksi mengatakan akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa Papua. Muryanto mengatakan akan memanggil Prof. Yusuf untuk dimintai keterangan.
“Kami panjatkan puji syukur karena anak-anak kami ini, mahasiswa kami ini, masih kuat menyampaikan aspirasi,’ kata Muri mengawali pidatonya.
Muryanto juga mengatakan pihak universitas akan mengumpulkan dokumen dari tuntutan mahasiswa, dan melakukan proses sesuai porsi universitas. Ia juga menunjuk 4 mahasiswa massa aksi sebagai perwakilan dalam mengawal kasus ini.
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.