Reporter : Reporter: Zalfaa Tirta/Jesika Laoly/Nurur Rahma/ Fajri Saputra
Suara USU, Medan. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi demonstrasi di depan Pintu 1 Kampus USU pada Selasa (27/8). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk pengawalan terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) serta ungkapan kekecewaan terhadap wakil rakyat yang dianggap tidak berpihak pada demokrasi. Aksi dimulai sekitar pukul 18.00 WIB di Jalan Dr. Mansyur, tepatnya di Pintu 1 USU.
Dalam orasi yang disampaikan, para mahasiswa menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud kepedulian dan sensitivitas mereka terhadap isu-isu politik nasional. Mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mahasiswa USU tidak tinggal diam terhadap situasi politik yang sensitif di Indonesia. Mereka juga mengkritik para wakil rakyat yang dianggap telah mengabaikan aspirasi masyarakat, khususnya kaum muda, dalam proses pengambilan keputusan.
Meskipun aksi sempat terhambat oleh hujan, semangat para mahasiswa tidak surut dalam menyuarakan orasi mereka. Aksi ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari pihak keamanan kampus. Para mahasiswa membawa berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan serta kritik terhadap keputusan-keputusan politik yang dianggap merugikan demokrasi. Salah satu bentuk protes yang dilakukan adalah pembakaran ban di tengah Jalan Dr. Mansyur sembari menyampaikan berbagai orasi.
“Kita, mahasiswa, tidak boleh lengah. Jam 12 malam pun bisa diusulkan rapat DPR. Jadi kita harus terus mengawal sampai akhir proses pendaftaran pilkada selesai. Mahasiswa harus tetap mengawal itu,” ujar M. Rifqi, pemimpin aksi tersebut.
Selain itu, dalam aksi ini, mahasiswa juga membakar logo-logo partai politik sebagai simbol kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap DPR yang dianggap tidak mampu mewakili suara rakyat. Mereka menuntut agar para pemimpin dan wakil rakyat lebih mengutamakan kepentingan rakyat serta menjaga integritas demokrasi di Indonesia.
Aksi yang berlangsung selama beberapa jam ini diakhiri dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Para mahasiswa juga mengimbau seluruh elemen masyarakat, terutama kaum muda, agar tetap kritis dan aktif dalam mengawal demokrasi di Indonesia. Diharapkan, aksi ini dapat memantik semangat mahasiswa USU lainnya untuk turut serta menjaga demokrasi di tanah air.
“Untuk menyampaikan aspirasi, tidak peduli di mana tempatnya. Jadi kita berhak menyuarakan pendapat. Harapannya, aksi ini bisa menggerakkan mahasiswa USU lainnya, dan semoga pihak akademisi juga memberikan pernyataan yang sejalan dengan perjuangan ini,” pungkas Rifqi.
Redaktur: Grace Pandora Sitorus
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.