Sumber foto: steemit.com
Penulis: Sandrina Nasution
Suara USU, Medan. Tidak dipungkiri pada era saat ini banyak sekali kuliner dari luar negri yang menjadi viral di Indonesia sehingga menjadikan eksistensi makanan tradisional di Indonesia kian terancam di tengah banyaknya jenis kuliner dari luar negri. Namun, tentu tidak ada yang dapat mengimbangi rasa khas yang ada pada makanan tradisional, salah satunya holat.
Holat adalah sajian makanan berupa ikan yang berkuah, biasanya holat ini menggunakan ikan yang didapat dari sungai dengan daging yang lembut dan manis. Seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan jurung yang terlebih dahulu dibakar. Holat ini merupakan makanan khas dari daerah Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Namun, seiring berjalannya waktu holat tersebar cukup luas dibeberapa daerah seperti di Kota Padang Sidempuan, Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu, Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Aek Kanopan, Labuhan Batu Utara, dan juga Kota Medan.
Pernyataan jelas terkait kapan ditemukannya holat ini belum diketahui pasti, namun pada masa pra masuknya Islam di Tapanuli, holat merupakan makanan sajian para raja. Makanan ini dihidangkan pada malam hari untuk para raja-raja. Dalam Bahasa Batak, holat memiliki arti kelat, mungkin itulah awal penamaan holat. Uniknya holat memiliki rasa yang kelat serta pahit namun tetap terasa lezat dan gurihnya.
Rasa kelat dan pahit tersebut di dapat dari penggunaan bumbu utama holat, yaitu pakkat ataupun kulit balakka. Pakkat adalah batang rotan yang masih muda bewarna hijau, yang memiliki daging lunak berwarna putih. Sedangkan, kulit balakka hampir sama dengan pakkat, yang membedakan antara keduanya ialah ukuran batang balakka yang lebih besar dari pakkat.
Cara pembuatan holat terbilang cukup sederhana, namun apabila salah memasukkan bahan dan bumbu maka hilanglah cita rasa yang dimiliki holat ini. Holat dibuat dari bahan-bahan seperti jahe, jeruk nipis, bawang merah, dan cabai rawit. Selain memiliki cita rasa yang lezat dan gurih, bagi masyarakat Tapanuli Selatan dengan mengkonsumsi makanan holat diyakini dapat meningkatkan selera makan. Disamping itu, masyarakat Tapanuli Selatan juga meyakini bahwa holat memiliki banyak manfaat dari segi kesehatan di antaranya menyembuhkan dari berbagai penyakit, seperti darah tinggi, asam urat, adam lambung, rematik, dan menyehatkan peradangan sendi. Sungguh banyak manfaat dari makan holat yang menjadi primadona daerah Tapanuli. Oleh karena itu, holat tidak dapat tergantikan kehadirannya oleh makanan viral lainnya dari luar negri yang masuk ke dalam Indonesia.
Redaktur: Balqis Aurora
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.