Mengenang Haji Anif, Tokoh Masyarakat Sumut yang Berjiwa Sosial Tinggi

Oleh: Azka Zere

Suara USU, Medan. Sebagian warga Medan mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Haji Anif. Ayahanda Wakil Gubernur Sumatera Utara ini baru saja berpulang pada Rabu, 25 Agustus lalu. Beliau dikenal dengan kedermawanannya di berbagai kegiatan sosial, mulai dari pembangunan masjid hingga pembangunan sejumlah gedung perkuliahan, termasuk di Universitas Sumatera Utara (USU).

Pria bernama lengkap H. Musannif bin H. Gulrang Shah ini telah banyak berkontribusi dalam membantu kesejahteraan masyarakat melalui yayasan yang didirikannya pada tahun 2005 dengan nama awal Yayasan Anugerah Pendidikan Indonesia (YAPI). Seiring dengan keberhasilannya, pada 11 Mei 2011, nama yayasan tersebut diubah menjadi Yayasan Haji Anif (YHA) yang terus beroperasi sampai sekarang.

Dalam mencapai visi dan misinya untuk membantu kehidupan sosial masyarakat, Yayasan Haji Anif menjalankan lima program amal yang masih aktif hingga sekarang. Dimulai dari mendirikan unit pendidikan formal dan non formal, menggalakkan pembersihan dan pembangunan masjid, serta menyalurkan bantuan sosial masyarakat (Bansosmas) kepada yang membutuhkan.

Program amal Bansosmas sendiri ada banyak bentuknya, seperti beasiswa berprestasi bagi yang tidak mampu, memberikan dana haji bagi orang yang tidak mampu tetapi sangat ingin untuk berhaji, bantuan bedah rumah yang tidak layak huni, dan bantuan-bantuan lainnya.

Di antara lima program yang dijalankan, program keliling membersihkan masjid secara gratis inilah yang cukup dikenal masyarakat. Sudah ada sekitar 3.500 masjid yang rutin dibersihkan. Mulai dari membersihkan karpet, sajadah, lantai, kusen, serta toilet masjid. Anif juga bercita-cita untuk membangun 99 masjid dan mendirikan pesantren. Hingga saat ini, sudah ada 21 masjid dan sedang dalam proses pembangunan.

Haji Anif sendiri diketahui juga memiliki grup usaha Anugerah Langkat Makmur (ALAM) yang mencakup sejumlah sektor, seperti perkebunan dan pabrik kelapa sawit, properti, kompos, SPBU, sarang burung wallet, dan sektor lainnya. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengembang perumahan mewah Kompleks Cemara Asri dan Cemara Abadi.

Semasa hidupnya, Anif menerima sekitar 67 penghargaan. Beberapa di antaranya, yaitu penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai individu yang merayakan ulang tahun dengan menyelenggarakan MTQ dengan jumlah peserta terbanyak pada Maret 2020, penghargaan sebagai donatur yang diberikan dalam kegiatan Ulang Tahun Emas Fakultas Ekonomi USU pada tahun 2011, piagam anugerah pers, piagam dari Menteri Koperasi UMKM karena berhasil membina dan mengembangkan UMKM pada tahun 2003, dan masih banyak lagi.

Terlepas dari itu semua, tokoh masyarakat Sumut ini membangun bisnisnya dari nol. Dimulai dari menjual jangkrik untuk bisa mendapatkan uang saku hingga kekurangan beras. Bahkan keluarga mereka pernah sengaja memasak beras menjadi bubur agar cukup dibagi kepada sembilan orang anaknya. Sampai akhirnya ia bangkit dan berhasil menjadi pengusaha yang cukup sukses di Sumatera Utara.

Sumbangsih Haji Anif kepada dunia pendidikan dan pembangunan masyarakat di Sumatera Utara telah mengharumkan nama sang Ayah dari Wagubsu ini. Tak mengherankan kepergiannya dilepas dan diantar oleh lautan umat. Selamat jalan Haji Anif, semoga kebaikan senantiasa mengiringi hingga akhir perjalanan.

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri