SUARA USU
Opini

Menghindari PKKMB yang Semakin Kesini, Semakin Kesana

Processed with VSCO with m5 preset

Oleh: Gracyan Eukario

Suara USU, Medan. Tahun telah berganti, PKKMB luring siap dimulai kembali.

Universitas Sumatera Utara pada tahun ini akan melaksanakan penyambutan mahasiswa barunya melalui PKKMB secara luring, setelah 2 kali dilakukan secara daring. Berkaca dari 2 tahun sebelumnya, antusiasme PKKMB luring tahun ini sangat bagus dari pihak rektorat maupun mahasiswa.

Semarak PKKMB dapat kita lihat dengan segala kesiapannya, salah satunya seperti pemantik twibbon PKKMB tahun ini ikut digunakan oleh Nashwa Zahira, salah satu Brand Ambassador Ruang Guru yang juga merupakan jebolan Indonesian Idol Junior tahun 2018. Kesiapan seperti atribut PKKMB dan juga almamater wajib mendapat apresiasi tinggi dari mahasiswa kepada Rektorat.

Berbicara tentang PKKMB luring, tentunya tidak dapat terlepas dari senioritas tanpa batas oleh beberapa oknum mahasiswa. Kebiasaan para senior mencari panggung di depan mahasiswa baru selalu didapati ketika PKKMB luring. Tidak di semua fakultas, namun tentunya meresahkan kegiatan yang seharusnya menyambut para mahasiswa baru (maba), malah membuat sengsara para maba.

PKKMB luring terakhir di USU dilaksanakan pada tahun 2019. Dibalik pecahnya rekor MURI dengan tari ahoi-nya, masih dapat ditemukan maba yang dimasukkan ke dalam kolam, dan dibentak oleh seniornya ketika ospek sudah dipegang oleh pihak fakultas. Apakah hal ini masih relevan di PKKMB tahun ini? Tentu tidak.

Mahasiswa baru USU tahun ini harus disambut dengan baik oleh seluruh fakultas. Jangan hanya baik di tingkat Universitas, namun ketika kembali ke masing-masing fakultas malah habis digerogoti oleh oknum senior yang mencari panggung. Perlu dicatat bagi kita mahasiswa USU, bermain fisik bukanlah solusi dalam mencari relasi.

Daripada merusak euforia PKKMB tahun ini, lakukanlah hal-hal yang tentunya memberi kesan baik kepada para maba. Misalnya menyambut para maba dengan arak-arakan yang memberikan semangat kepada maba, mengajak diskusi dengan baik, atau bahkan dengan tidak mengintervensi kegiatan PKKMB yang dikelola oleh masing-masing fakultas.

Di tengah kekosongan Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU saat ini, rektorat dengan sigap membentuk satgas PKKMB yang tentunya diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada maba USU tahun ini. Mahasiswa lama dan dosen harus bisa bersinergi untuk mencegah oknum-oknum yang akan merusak kenangan PKKMB para maba. Dengan adanya satgas ini, tentunya seluruh civitas akademika harus bisa lebih sigap akan hal ini. Ketika melihat hal senioritas terjadi, cegahlah.

Kembali lagi, mari berkaca dari beberapa kasus PKKMB Universitas selain USU. Misalnya panitia yang meneriaki ikat pinggang maba ketika PKKMB daring pada 2020 lalu, dan kegiatan PKKMB luring di salah satu Universitas di Medan tahun ini yang mabanya dikejar oleh banyak seniornya. Mau sampai kapan senioritas tanpa batas ini akan dibudayakan? Biarlah ini menjadi refleksi bagi dosen dan mahasiswa sebelum menyambut mahasiswa baru pada tahun ini.

Selamat datang para Maba 2022, selamat berproses di Universitas Sumatera Utara!

Redaktur: Yessica Irene


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Mahasiswa Medioker, Terkesan Baik atau Buruk?

redaksi

Kesehatan Mental Untuk Semua

redaksi

Berakhir Bubar, Apakah Demonstrasi BEM USU Sekedar Formalitas?

redaksi