Reporter: Siti Annisa
Suara USU, Medan. Presiden Mahasiswa Pemerintahan Mahasiswa Interim, M. Aziz Syahputra angkat bicara terkait dualisme kongres mahasiswa di USU. Aziz menyebutkan Kongres Mahasiswa adalah jantung dari keputusan Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
Aziz juga menilai bahwa konflik dualisme yang berkepanjangan ini merupakan bukti adanya oknum-oknum yang tidak ingin melihat Ormawa menjadi lebih baik.
“Terkait dualisme kongres sebenarnya ini yang diwanti-wanti. Konflik dualisme ini jika masi berkepanjangan terus-menerus membuktikan kalau ada beberapa oknum yang tidak ingin melihat Ormawa menjadi lebih baik,” tutur Aziz.
Selanjutnya, ia mengatakan jika dualisme ini tidak berhenti bisa menjadikan sistem Ormawa semakin berantakan.
Adapun dalam momen kongres kali ini, Aziz mangajak untuk semua elemen mahasiswa untuk guyub, duduk dalam satu pemahaman dan satu niat. Dalam memperbaiki sistem ormawa menjadi lebih baik, tidak untuk berlomba-lomba mengejar legacy. Melainkan tetap fokus dalam memperbaiki sistem ormawa menjadi lebih baik ke depannya.
“Yang jelas perbaikan Ormawa tidak bisa dijalankan sendiri oleh hanya satu pihak. Kita harus saling bahu-membahu untuk benar-benar fokus memperbaiki sistem Ormawa,” ungkapnya.
Menyusul isu ketidakjelasan pelaksanaan kongres mahasiswa USU oleh Pema Interim USU, Aziz menegaskan kongres akan tetap dijalankan sesuai waktu yang sudah ditetapkan. Kongres akan dilaksanakan pada tanggal 21 – 23 Agustus mendatang di Mess USU Berastagi.
Berangkat dari hal tersebut, Aziz menyampaikan bahwa Pemira akan terlaksana setelah hasil kongres tersebut didapatkan.
Redaktur: Anna Fauziah Pane