Sumber foto: indonesiakaya.com
Oleh: Eme Arapenta Tarigan
Suara USU, Medan. Indonesia dikenal memiliki suku budaya yang beragam. Setiap suku mempunyai ciri khas budaya tersendiri yang menjadi pembeda antar suku, baik baju adat, rumah adat, makanan tradisional, bahasa daerah, hingga gaya hidup. Begitu juga dengan Suku Batak Toba yang memiliki makanan unik bernama Naniura.
Suku Batak Toba adalah salah satu suku yang berada di Sumatera Utara. Suku Batak Toba memiliki banyak sekali makanan tradisional unik, salah satunya adalah Naniura. Dalam Bahasa Batak, Naniura diartikan sebagai ikan yang tidak dimasak. Sehingga sesuai dengan artinya, Naniura adalah olahan ikan yang tidak di masak menggunakan alat konvensional melainkan hanya dicampur dengan bumbu khusus dan didiamkan dalam beberapa jam.
Naniura atau Dengke Mas Na Niura dibuat menggunakan ikan mas segar lalu dicampur dengan bumbu-bumbu tradisional seperti andaliman, asam jungga, bawang merah, bawang putih, cabai merah, kunyit, kemiri, jahe, lengkuas, dan kecombrang. Ikan yang sudah dicampur dengan bumbu kemudian didiamkan sekitar 3-5 jam untuk difermentasi agar dapat di makan. Meskipun proses pembuatannya tidak dimasak menggunakan api, Naniura tidak menghasilkan rasa amis sama sekali. Proses fermentasi yang cukup lama ditambah dengan bumbu-bumbu khusus membuat duri-duri ikan menjadi lunak tetapi tetap mempertahankan kesegaran dari daging ikan.
Selain proses pembuatannya yang unik, Naniura juga menjadi makanan yang istimewa karena pada zaman dulu Naniura hanya dihidangkan untuk menjamu para raja serta hanya dibuat pada upacara-upacara spesial Suku Batak. Bahkan pada zaman dahulu, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membuat Naniura. Namun, karena rasanya yang enak masyarakat Batak Toba kemudian belajar untuk membuatnya dan menjadikan Naniura ini dapat dimakan sebagai makanan sehari-hari.
Naniura biasanya disajikan bersama nasi sebagai hidangan utama ketika makan. Ikan yang sudah difermentasi menggunakan bumbu khusus menciptakan cita rasa yang gurih dan unik meskipun tidak dimasak menggunakan api sama sekali. Penggunaan bumbu utama seperti andaliman dan asam jungga menghasilkan rasa yang dominan pedas gurih dan asam, sehingga mungkin terkesan kurang cocok di lidah orang yang pertama kali mencobanya. Meskipun begitu, Naniura ini tetap menjadi pilihan makanan yang menarik untuk dicoba. Jadi, gimana nih sobat Suara USU, tertarik untuk mencoba makanan unik khas Suku Batak Toba ini?
Redaktur: Yuni Hikmah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.