Reporter: Anjali Simanjuntak
Suara USU, Medan. Mahasiswa yang ingin mengikuti organisasi untuk menambah relasi maupun pengalaman sewaktu kuliah tentu bisa mengikuti organisasi baik intra ataupun ekstra kampus. Namun masing-masing dari kedua pilihan tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Banyak hal yang menjadi pertimbangan bagi mahasiswa itu sendiri untuk memilih mengikuti organisasi intra kampus atau ekstra kampus, atau malah memilih keduanya?
Seperti halnya organisasi intra kampus adalah organisasi yang berada di lingkungan kampus dengan jajarannya berupa mahasiswa di lingkungan kampus itu sendiri. Organisasi intra kampus memungkinkan mahasiswanya untuk berkembang tidak hanya dari bidang akademik saja. Organisasi intra kampus terdiri dari individu-individu yang terkait dengan kampus, seperti mahasiswa, dosen, staf administrasi, atau bahkan alumni. Tujuan dari organisasi intra kampus ini juga tidak jauh-jauh dari kehidupan kampus. Organisasi intra kampus sering terlibat dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa di kampus, baik itu melalui dukungan akademis, kegiatan sosial, advokasi, atau menyediakan layanan bagi masyarakat di lingkungan kampus. Organisasi intra kampus dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada lingkungan kampus dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa dan staf, seperti seminar, lokakarya, kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat. Beberapa contoh dari Organisasi Intra Kampus antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa.
Sedangkan organisasi ekstra kampus adalah organisasi yang berada di lingkungan luar kampus dengan cakupan yang lebih luas, seperti cakupan nasional bahkan internasional. Bergabung dengan organisasi eksternal kampus memungkinkan mahasiswa untuk memperluas jaringan relasi yang dapat bermanfaat untuk pengembangan karir di masa depan. Organisasi ekstra kampus seringkali terlibat dalam advokasi isu-isu keagamaan, sosial, atau politik, yang dapat memberikan pengalaman berharga dalam memahami dan berkontribusi pada perubahan sosial yang dimana isu-isu tersebut tidak hanya mencakup di lingkungan kampus saja melainkan di luar kampus. Tujuan dari organisasi ekstra kampus ini tentu berbeda-beda sesuai dengan fokusnya masing-masing. Beberapa contoh Organisasi Ekstra Kampus antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), AIESEC, FPCI (Foreign Policy Community Of Indonesia)
Walaupun cakupannya tidak seluas organisasi ekstra kampus, organisasi intra kampus juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada lingkungan kampus dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa. Organisasi intra kampus berfokus pada kepentingan bersama mahasiswa di lingkungan kampus itu sendiri. Organisasi intra kampus lebih mudah diakses oleh mahasiswa karena beroperasi di dalam lingkungan kampus. Mahasiswa dapat dengan mudah berpartisipasi dalam kegiatan dan pertemuan organisasi tanpa harus pergi jauh dari kampus. Ini memungkinkan partisipasi yang lebih aktif dan berkelanjutan dalam pembangunan organisasi dan pencapaian tujuan organisasi.
Sedangkan organisasi ekstra kampus cenderung menarik anggota dari berbagai latar belakang dan institusi pendidikan yang berbeda. Ini menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan keberagaman dalam ide, pandangan, dan pengalaman. Organisasi ekstra kampus terlibat dalam program-program sosial dan kemanusiaan serta isu-isu keagamaan, atau politik sehingga dapat memperluas wawasan dan pengalaman mahasiswa di luar lingkungan kampus. Melalui proyek, pertukaran, dan kegiatan internasional, anggota organisasi ekstra kampus dapat mengembangkan keterampilan lintas-budaya, beradaptasi dengan lingkungan yang beragam, dan memperluas wawasan mereka tentang isu-isu global.
Tentu dari kedua organisasi tersebut baik intra maupun ekstra, pilihan tersebut kembali lagi ke mahasiswa ingin memilih yang mana. Keduanya memiliki manfaat yang berbeda, dan pilihannya tergantung pada kebutuhan dan keinginan masing-masing mahasiswa. Mahasiswa perlu memperhatikan tujuan untuk masuk organisasi tersebut ke arah mana, jangan sampai ketika sudah memasuki organisasi tersebut, mahasiswa justru menyesal karena tidak sesuai dengan fokus yang diminati. Harapannya, ketika mahasiswa sudah memilih organisasi yang diminati, mahasiswa tersebut dapat melaksanakan tanggungjawabnya dalam berorganisasi dan tentu tidak melupakan kewajibannya di lingkungan akademik kampus.
Jadi, kamu lebih memilih organisasi intra atau ekstra kampus? Atau justru memilih keduanya?
Redaktur: Feby Simarmata
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.