Reporter: Siti Annisa
Suara USU, Medan. Pada (16/12), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Suara USU sukses mengadakan pameran seni dan karya jurnalistik dengan tajuk “Dulu Bagian dari Hari Ini”. Pameran ini bekerja sama dan bertempat di WaitingList Coffee yang terletak di Jl. Berdikari No. 116, Padang Bulan, Medan.
“Kami ingin mewadahi seniman-seniman Medan, terutama anak Suara USU untuk menyalurkan karya-karya mereka di pameran ini, dan juga saya ingin mengenalkan nama Suara USU lebih luas lagi,” ucap Affif Nikki selaku Pimpinan Umum Suara USU.
Pameran yang dikenal dengan nama Express Suara USU 2023 ini merupakan acara pameran pertama yang diadakan oleh Pers Mahasiswa Suara USU. Di dalam pameran itu sendiri juga dimeriahkan dengan berbagai workshop seperti beads accessories workshop oleh bloemind.hand dan pottery workshop oleh pihak yang memiliki tempat, yaitu WaitingList Coffee. Selain itu, terdapat juga crafting mannequin untuk orang-orang yang ingin bebas berkreasi.
Pameran yang buka pukul 14.00 hingga 22.00 ini juga dimeriahkan oleh beberapa band-band lokal, seperti Sixty Percent, The Paguyuband, dan 1080. Menurut Affif, pameran ini juga menjadi langkah awal dalam mengenalkan bahwasanya Kota Medan memiliki banyak musisi lokal dan seniman-seniman yang layak dikenalkan dimuka umum.
“Semoga acara ini memberikan manfaat bagi anak-anak muda saat ini, baik itu pada workshopnya sampai pada seni yang di pamerkan. Saya juga berharap pengunjung semakin dekat serta lebih mengenal Suara USU melalui karya-karya yang kami pamerkan. Selanjutnya, semoga acara ini menjadi inspirasi anak-anak muda agar senantiasa terus berkarya dengan ide-ide yang kreatif,” harap Affif untuk kegiatan pameran tersebut.
Affif juga melanjutkan bahwa untuk acara Express di tahun depan harus lebih bagus lagi. Dengan lebih banyak karya yang dipamerkan dan berkolaborasi dengan para penggiat seni maupun musisi yang lainnya.
Adapun Emma Amelia selaku Ketua Panitia Express Suara USU 2023 mengungkapkan makna yang terkandung pada tajuk yang diambil, dimana masa lalu menjadi bagian penting dalam manusia berproses dan bertumbuh sampai hari ini dan detik ini, atau dengan pengungkapan lain “kita yang ada dan masih bernafas di hari ini tidak akan ada apabila masa lalu tidak ada”.
Hal tersebut terungkap dari adanya bagian yang menampakkan fotografi masa kecil. Foto tersebut dipajang dengan narasi-narasi yang dibuat langsung oleh sang pemilik foto. Lalu, Emma menyebutkan dengan adanya kegiatan lain selain pameran tersebut dapat memunculkan daya tarik pengunjung.
“Mungkin ada dari mereka hanya datang untuk workshop, tapi setidaknya mereka akan melihat-melihat ke pameran, entah itu sebelum atau sesudah workshop. Dari hal itu, mungkin bisa membuat mereka akan mengenal “oleh siapa” Express ini dibuat dan bagaimana sih pameran fotografi itu. Kemudian, agar pengunjung dapat betah untuk tetap di tempat, dengan mendengar live music maupun bernyanyi bersama,” ujar Emma.
Diketahui terdapat sebanyak 200 lebih pengunjung yang hadir ke pameran ini. Kemeriahan kegiatan ditutup dengan Live Painting oleh Pumpkins dan sesi karaoke bersama para pengunjung yang dipandu oleh Karokeria sebagai rangkaian akhir kemeriahan acara.
Redaktur: Tania A. Putri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.