PEMA FKG USU Edukasi Prosedur Pemberian NSAID dalam Mengurangi Rasa Sakit Pasien

Reporter: Restiani Lumban Gaol

Suara USU, Medan. Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (PEMA FKG) USU telah mengadakan PULVEC National Webinar secara daring melalui Zoom Meeting, pada Sabtu (06/08). Webinar ini merupakan salah satu rangkaian acara Public Industry Inovative Creative (PULVEC) yang rutin diadakan dalam rangka menyambut Dies Natalis FKG USU yang terdiri dari beberapa kegiatan, seperti berbagai kompetisi, webinar, dan Hands On.

Webinar bertajuk “Choosing The Right NSAID For Managing Pain and Inflamation After Dental Surgery” ini dihadiri oleh narasumber drg. Ahyar Riza, Sp.BMMF, Subsp. COMF(K). Dipandu Naza Balqis sebagai MC, acara dimulai dengan pembacaan doa dan pemberian kata sambutan oleh panitia kegiatan serta Wakil Gubernur PEMA FKG USU Yoga Pratama.

Dalam sambutannya, Ketua PULVEC 2022 Aisyah Tsabita berharap semua peserta dapat mengambil ilmu dan informasi dengan sebaik mungkin.  Begitu juga dengan Wakil Gubernur PEMA FKG USU, Yoga Pratama berharap acara berlangsung lancar dan bisa memberikan kebermanfaatan bagi seluruh peserta webinar.

Sesuai dengan tema yang diusung, webinar kali ini membahas pemilihan analgesik yang tepat untuk mengurangi rasa sakit setelah prosedur pembedahan bagi pasien. Kegiatan ini juga mengulas hal yang seharusnya dan tidak seharusnya diberikan kepada pasien berdasarkan jenis pasien, mulai dari ibu mengandung, ibu menyusui, bayi, balita, anak-anak, hingga orang dewasa pada umumnya.

Webinar yang diikuti sekitar 155 partisipan ini memberikan pengetahuan dalam memilih dan mengukur dosis analgesik yang harusnya diberikan oleh dokter kepada pasien pasca bedah mulut untuk mengurangi rasa sakit. Menurut Ahyar Riza, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pemberian analgesik, yakni intensitas rasa sakit, pemilihan analgesik, riwayat sakit pasien, profil farmakologi dari obatnya sendiri, dan juga biaya.

Selain itu, spesialis bedah mulut dan maksilofasial ini turut membeberkan kesalahan yang kerap kali dilakukan dalam pemberian dosis analgesik oleh dokter pemula kepada pasien. Misalnya, yang harus ditanyakan saat memberi dosis analgesik pasien anak-anak adalah berat badan aktual pasien, bukan umur aktual.  Oleh sebab itu, menurut Ahyar Riza, webinar dengan materi ini seharusnya kebanyakan diikuti oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi tingkat akhir yang sudah lebih dekat dunia praktik.

Redaktur: Azka Zere Erlthor