SUARA USU
Opini

Productive Procrastination, Penundaan Produktif yang Jarang Disadari

Reporter : Nabila Lutfyana

Suara USU, Medan. Ketika kita sedang dibebani oleh tugas atau pekerjaan, memutuskan untuk menundanya seringkali terjadi. Biasanya, kita melakukan hal-hal tidak produktif cenderung bermalas-malasan ketika menunda suatu pekerjaan. Bagaimana jika tanpa sadar kita mengerjakan hal-hal produktif ketika mengabaikan suatu tugas yang lebih penting?

Productive Procrastination atau penundaan yang produktif adalah suatu istilah yang mengatakan bahwa kita cenderung melakukan hal-hal produktif untuk menunda suatu pekerjaan yang lebih penting. Productive Procrastination dapat bermakna bahwa kita memilih untuk melakukan pekerjaan lain yang lebih mudah dan mengabaikan pekerjaan penting yang cenderung mendekati deadline. 

Procrastination atau diartikan sebagai kegiatan menunda-nunda biasanya terdengar negatif. Orang-orang yang melakukan penundaan, dianggap sebagai orang malas, tak produktif dan membuang-buang waktu. Namun kemudian, istilah productive procrastination ini muncul untuk menyatakan bahwa ternyata menunda-nunda itu tak selamanya negatif. Orang yang melakukan productive procrastination justru berkutat pada hal-hal produktif yang positif.

Productive procrastination dapat berupa hal-hal kecil maupun besar. Dalam hal kecil, ketika minggu depan ada jadwal ujian, tetapi alih-alih mengulang pelajaran atau belajar untuk persiapan ujian, kita justru belajar tentang desain atau bahasa asing. Kedua kegiatan itu termasuk produktif, namun tak tepat dilakukan pada saat itu. Contoh hal yang lebih besar ketika tujuan kita adalah lulus S1, dibanding fokus menyelesaikan skripsi, kita justru mendaftar magang dan volunteer.

Productive procrastination bukan hanya menimbulkan dampak positif, tetapi juga ada dampak negatif yang timbul dibaliknya. Saat mengerjakan hal lain untuk menghindari tugas yang lebih susah, itu membuat kita terlihat rajin dan produktif padahal tanpa disadari, kita sedang mengabaikan apa yang menjadi tujuan kita. Kita tidak bisa membedakan mana hal yang diprioritaskan, direncanakan, ataupun didelegasikan.

Maka dari itu, cobalah untuk merefleksikan kesibukan kita selama ini. Apakah itu benar-benar prioritas, atau justru kita sedang melakukan productive procrastination?

Reporter : Fitri Dian Jannah


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Sikap Perfeksionis dapat Mengganggu Kesehatan Mental?

redaksi

Mengikis Budaya Keterlambatan, Sebuah Tuntutan untuk Kehidupan yang Lebih Produktif

redaksi

Duck Syndrome: Tampak Bahagia dari Luar Namun Nyatanya Tertekan

redaksi