SUARA USU
Musik

Refleksi Emosional di Balik Lagu “Life Goes On”

Oleh: Aisyah Lubis

Suara USU, Medan. The Sundays merupakan band alternatif rock yang terbentuk pada 1987 di Inggris. Band yang lahir dari pertemuan Harriet Wheeler (lead vocals) dan David Gavurin (gitaris) di Universitas Bristol ini telah merilis tiga album sejak tahun 1988 – 1997 dan berhasil menarik penikmat musik indie rock lewat lagu-lagu yang telah mereka rilis. Salah satu lagu yang telah menarik perhatian yaitu “Life Goes On”.

“Life Goes On” merupakan B-side dari single Cry, yang dirilis pada tahun 1997. Dengan sentuhan musik akustik dan nuansa indie rock, lagu ini berhasil menyampaikan pesan mendalam melalui perpaduan melodi yang menyentuh dan lirik penuh makna. Dimulai dengan alunan gitar, “Life Goes On” menciptakan suasana melankolis namun tetap terasa damai.

Tidak hanya menyentuh lewat melodi, “Life Goes On” juga berhasil mencuri hati dengan lirik-liriknya yang penuh harapan. Lagu ini mampu menciptakan keterhubungan emosional dengan pendengarnya, menceritakan tentang kehidupan yang harus terus berlanjut meskipun dipenuhi oleh kesulitan dan perubahan. “Life Goes On” merefleksikan kompleksitas emosi manusia serta bagaimana mereka menghadapi naik-turunnya kehidupan.

Build me up don’t get me down

Weather the storm

Well, life goes on

Feelings ebb and flow by hour

You’re up in the clouds

And then you sink like a stone

Bagaimana hidup harus terus berjalan, walaupun diterjang badai, terbang menuju awan dan jatuh tenggelam seperti batu, hidup akan tetap berjalan. Lirik – lirik tersebut memberikan pengertian bahwa hidup memiliki titik diatas dan dibawah. Di titik manapun kita berada, hidup itu akan terus berjalan, hidup tidak akan menunggu kita beristirahat, ia akan tetap berjalan.

So do you fill yourself with pills

To deaden your ills?

Or are you only one love short of happiness?

And in a picture on the wall

No glimmer of yourself at all

You’ve let yourself fall away

Lirik di atas mengimplikasikan bagaimana cara seseorang untuk mengatasi masalahnya, apa yang menjadi obat seseorang dalam menghadapi segala kepahitan hidupnya dan menerima diri sendiri terlepas rasa sakit tersebut. Pada saat masa – masa sulit ketika seseorang tidak dapat lagi mengenali dirinya sendiri, merefleksikan seseorang yang kehilangan arah.

“Life Goes On” adalah refleksi tentang kerentanan manusia terhadap kepedihan dan kekuatan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita tidak dapat menghindari penderitaan, kita dapat melewatinya dan mengatasinya. “Life Goes On” hadir sebagai penghibur sekaligus pengingat bahwa, pada akhirnya, semuanya akan baik-baik saja. Jadi, sobat SU, ayo dengarkan lagu ini di platform musik favoritmu!

Redaktur: Duwi Cahya


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Belajar Menerima Diri Sendiri Lewat Lagu Scars to Your Beautiful

redaksi

Mengenang Masa Muda dan Hiruk Pikuknya dari Lagu Tujuh Belas

redaksi

Mengenal Musik Tingkilan, Warisan Budaya Indonesia Khas Kutai

redaksi