Sumber foto: pinterest.com
Oleh: Jesika Yusnita Laoly
Suara USU, Medan. Pernahkah kamu merasa begitu rindu, hingga semua kenangan tentang dia yang telah pergi terasa begitu nyata, seolah mereka masih ada di sisimu? Banyak dari kita, terutama mahasiswa yang hidup jauh dari rumah, kehilangan orang terkasih terutama orangtua membuat hidup terasa lebih berat saat kita harus menjalani hari-hari tanpa kehadiran mereka. Kesepian di kota rantau sering kali membuat kerinduan itu semakin mendalam, membuat kita merenung tentang apa yang telah hilang.
Lagu “One Day You’re Gone” dari Gavn menggambarkan perasaan ini dengan sangat menyentuh. Lagu ini seperti percakapan dengan diri sendiri, penuh dengan refleksi tentang kehilangan, tentang saat-saat ketika kita menyadari bahwa seseorang yang dulu selalu ada, kini hanya tinggal kenangan. Gavn menangkap perasaan rindu, kehilangan, dan keterasingan dengan lirik-liriknya yang sederhana namun penuh makna, membuat kita merasakan apa yang mungkin tak bisa selalu kita ungkapkan dengan kata-kata.
Bagi mahasiswa yang merantau dan kehilangan orang tua, lagu ini seolah menjadi suara hati mereka. Di tengah kesibukan kuliah, tugas, dan kehidupan di kota besar, ada saat-saat ketika kita berhenti sejenak, merindukan pelukan hangat dari ayah atau ibu. Lagu ini menjadi cermin dari perasaan itu, ketika jauh dari rumah, kita menyadari betapa berharganya kehadiran mereka, yang kini hanya bisa kita ingat dari kejauhan. Rasa kehilangan sering kali terasa lebih berat ketika kita sendirian di kamar kost, menghadapi hari-hari yang kadang terasa hampa tanpa dukungan dan cinta orang tua yang telah tiada.
“I wake up and you’re not there, I still feel you everywhere.”
Seperti penggalan lirik di atas begitu sederhana namun begitu kuat. Gavn melalui lirik ini menggambarkan betapa kehadiran orang yang kita cintai masih terasa, meski secara fisik mereka telah pergi. Bagi mahasiswa yang kehilangan orang tua, setiap hal mungkin menyimpan kenanga, entah dari panggilan telepon terakhir, atau dari pesan yang dulu sering mereka kirimkan.
“I hold on to the past, but it fades so fast.”
Sementara itu lirik di atas menggambarkan perjuangan untuk tetap mempertahankan kenangan, meskipun waktu terus berjalan. Mahasiswa yang merantau mungkin merasa, semakin lama mereka hidup tanpa orang tua, semakin memudar pula kenangan tentang mereka. Namun, di sisi lain, ada juga perasaan bahwa semua memori itu tetap hidup dalam hati, meskipun sudah mulai tersapu oleh waktu.
“One day you’re gone, and I don’t know how to move on.”
Terakhir penggalan lirik ini yang mewakili kepasrahan dan ketidakmampuan untuk melanjutkan hidup tanpa orang yang telah hilang. Bagi mahasiswa, rasa ini begitu nyata ketika mereka berjuang untuk menyelesaikan studi, meraih impian, tetapi tanpa sosok penting yang dulunya selalu mendukung mereka dari belakang.
Bagi sobat Suara USU yang sedang berada di posisi yang sama, atau bahkan jika hanya ingin memahami lebih dalam tentang perasaan kehilangan, “One Day You’re Gone” adalah lagu yang patut kamu dengar. Dengarkanlah ketika kamu sendiri, di kamar, atau dalam perjalanan pulang, dan biarkan lagu ini mengajakmu merenung tentang orang-orang yang pernah ada dan kenangan yang mereka tinggalkan.
Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.