Penulis: Idora Rorencia Purba
Dan lagi aku tenggelam antara jarak yang kita buat
Yang terhebat dari waktu adalah ia terus berputar secara sederhana
Namun kita selalu kembali bertemu di tengah kota yang sama
Bisakah kau tidak berdiri didepan pintu rumahku?
Sebab semua yang ingin bertamu ingin masuk kedalam
Namun kau pemegang kuncinya, bagaimana orang asing bisa datang bertamu
Rumahku banyak dihampiri tanpa kau ketahui
Tetapi pintuku masih saja tertutup
Mencoba kunci baru namun slalu membandingkannya denganmu, sang pemegang kunci asli
Terdengar egois
Padahal sang pengganti begitu tulus tanpa mendobrak paksa pintu ini
Kepada sang pemegang kunci
Bisakah kau kembalikan kunci itu?
Pintuku sudah terlalu lama tertutup dengan erat
Akankah kukubur dalam-dalam harapan kembalinya dirimu untuk membuka pintu ini?
Tapi kini, tanpa memintamu untuk kembali kerumahku dengan kunci itu
Akan kupastikan pintuku sudah terbuka
Bisakah kau berjanji untuk tidak datang dan kembali?
Sebab kuncimu akan tertukar dengan kunci yang lain
Meski belum sempat menjadi, setidaknya kisah ini pernah terjadi
Sesuatu yang bahkan tak pernah dimulai, justru dipaksa untuk berhenti
Sesuatu yang bahkan belum saja dimulai, justru dipaksa untuk diperbaiki
Kupastikan aku tidak dengan keputusan yang salah
Sampai bertemu.
Redaktur : Yohana Novriyanti Lumbanbatu
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.