SUARA USU
Entertaiment Musik

Setelah Dua Tahun Hiatus, The Rose Kembali dengan Album Penyembuhan

Reporter : Anna Fauziah Pane

Suara USU, Medan. Akhirnya band asal Korea Selatan The Rose kembali setelah dua tahun hiatus. Band beranggotakan Woosung (lead vocalist/guitarist), Dojoon (main vocalist/Keyboardist), Hajoon (drummer), dan Jaehyeong (bassist) ini resmi merilis album Heal pada 7 Oktober lalu. Album ini berisi 10 track dengan 8 lagu dan masing – masing satu intro dan outro. Album ini tercatat sebagai album studio pertama yang dimiliki The Rose.

Dalam episode pertama The Heal Project, Woosung menceritakan bahwa sejak awal konsep utama The Rose adalah “Heal Together”. Dirinya mengatakan sejak awal bahwa apa yang ingin The Rose sampaikan melalui musiknya adalah ‘Heal Together’, dimana musik adalah media untuk penyembuhan.

Dojoon yang merupakan pianis The Rose setuju dengan Woosung dan mengatakan bahwa konsep ini juga akan cocok untuk dijadikan topik album. Woosung yang mendengar itu setuju dan menyarankan kata “Heal” sebagai judul album mereka.

“Kita semua berasal dari ‘dunia’ yang berbeda, masing – masing kita sudah melalui hal yang membuat kita terluka dan perlu disembuhkan, pastinya kita akan menulis lagu-lagu pada album ini dengan sudut pandang para pendengar dan aku pikir kita bisa ‘sembuh’ bersama melalui hal itu setidaknya untuk memahami apa yang kita rasa.” Ungkap Dojoon dalam kanal Youtube The Rose.

Hajoon turut menambahkan masing – masing dari mereka menjalani waktu yang berat selama berpisah, karena itu mereka berpikir juga memerlukan waktu untuk penyembuhan juga. Di samping itu, banyak juga orang – orang yang merasakan waktu yang berat karena satu atau dua hal. Mereka akan baik jika The Rose berbagi dan sembuh bersama. Oleh karena itu, Hajoon dan timnya memilih tema ‘Heal”.

Berikut adalah beberapa lagu dalam album “Heal” yang dijelaskan oleh personil The Rose dalam beberapa kesempatan.

Childhood

Childhood adalah lagu pertama yang dibuat untuk album ini. memakan waktu tiga tahun untuk menciptakan lagu ini seindah yang kita dengan sekarang. Alasan The Rose memilih lagu ini sebagai leading dari album mereka ada karena semua hal tentang “Healing” dan semua hal yang perlu kita sembuhkan berawal dari masa kecil, Childhood.

“Childhood trauma adalah hal pertama yang kita alami dan terus melekat dalam hidup kita, sulit untuk menerimanya,” ungkap Woosung selaku leader.

Seesaw

Jaehyung menjelaskan bahwa lirik lagu ini berpusat pada “I’m okay, I’m well, don’t worry” yang kemudian menciptakan rasa syukur. Terkadang kita merasa cemas terhadap apa yang akan datang, bagaimana kita harus melakukan sesuatu, apa yang sedang kita lakukan, bagaimana kita harus bergerak melakukan perubahan terhadap hidup kita. Jaehyung menggambarkan rasa terombang – ambing layaknya jungkat – jungkit itu di lagu ini.

“Aku tidak tahu aku di mana, aku ada di sini dan di sana, kemudian jatuh, kemudian aku pergi ke sisi yang berlawanan kemudiaan jatuh lagi sehingga rasanya seperti aku tidak bisa menemukan pusat keseimbanganku,” ungkap Jaehyung ketika diminta untuk menjelaskan lagu yang tengah ia tulis saat itu.

Definition of Ugly Is

Tema utama dari lagu ini terinspirasi lagu dongeng Bebek Buruk Rupa/The Ugly Duckling.

“Kamu berpikir kamu adalah bebek, tapi nyatanya kamu adalah bebek yang berbeda dan kamu mencoba untuk menyesuaikan diri dan masuk ke dalam kelompok bebek dan kamu menjadi menonjol, akhirnya kamu menjadi cemoohan.” Jelas Woosung ketika ditanya mengenai lagu ini.

Melalui lagu ini, The Rose mencoba menyampaikan pesan bahwa menjadi berbeda itu tidak selamanya buruk. Kita mungkin saja hanya belum menemukan orang yang siap untuk menerima kita dengan perbedaan spesial yang kita miliki.

Seperti ucapan Dojoon, ketika katak ingin melompat, mereka akan membungkuk ke belakang terlebih dahulu baru kemudian melompat lebih jauh. Filosofi inilah yang digunakan Dojoon untuk menggambarkan The Rose yang memulai kembali dari tempat yang lebih rendah untuk melompat lebih tinggi lagi.

Sama halnya dengan The Rose, semoga kamu tidak menyerah terhadap apa yang sedang kamu jalani sekarang. Berhenti sejenak ataupun mengambil langkah mundur juga tidak masalah. Karena kita semua memiliki masa, dan masamu akan datang jika kamu tidak menyerah dan terus belajar. Dan juga, jangan lupa bahwa pernah ada masa di mana dirimu begitu bebas bermimpi. Saat itu terasa menyenangkan bukan?

Redaktur: Agus Nurbillah


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Mensyukuri Hal-Hal Baik Melalui Lagu Beautiful Day

redaksi

Atlantis Karya Seafret, Representasi Dunia yang Indah

redaksi

Toxic Beauty Standards: Merusak Fisik dan Mental Perempuan

redaksi