SUARA USU
Opini

Shopee Menutup Semua Toko Dari Luar Negeri, Begini Dampak Bagi Pengguna di Indonesia

Oleh: Crisantha Aritonang

Suara USU, Medan. Shopee merupakan platform e-commerce belanja online yang didirikan pada tahun 2009 oleh Forrest Li dan berkantor pusat di Singapura. Shopee menawarkan berbagai macam produk mulai dari fashion, elektronik, makanan, dan berbagai kebutuhan sehari-hari. Shopee menyedikan berbagai produk-produk tersebut yang berasal dari bebagai negara. Indonesia adalah salah satu pasar terbesar bagi Shopee, yang memberikan 40% kontribusi kepada keseluruhan bisnis Shopee.

Namun, Shopee Indonesia telah mengeluarkan kebijakan baru untuk resmi menutup semua toko yang berasal dari luar negeri (Cross Border) pada Rabu, (04/10). Kebijakan ini merujuk pada peraturan menteri perdagangan (PERMENDAG) Nomor 31 Tahun 2023 tentang perizinan berusaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik, yang mana tujuannya adalah agar produk lokal memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk bisa mengakses pasar ekspor secara langsung.

Kebijakan seperti ini memiliki pengaruh yang besar bagi para penjual di Shopee yang berasal dari luar negeri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dimana Indonesia merupakan pasar terbesar bagi Shopee. Maka dari itu tentu saja penjual yang berasal dari luar negeri kehilangan banyak konsumen dari Indonesia.

Dari sisi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah) lokal yang mamasarkan produknya melalui platform e-commerce ini berdampak positif, karena mereka bisa memperluas pangsa pasarnya dalam pasar domestik dan pasar asing. Karena walaupun kegiatan impor dihentikan, namun pemerintah tetap berusaha agar kebijakan ini tidak mempengaruhi kegiatan ekspor untuk Indonesia.

Dengan kebijakan ini, konsumen Shopee yang berasal dari Indonesia memiliki keterbatasan pilihan produk dan tingkat harga untuk membeli produk tertentu. Apalagi bagi para mahasiswa yang banyak bergantung pada produk-produk yang berasal dari luar negeri karena harganya yang relatif lebih murah dibandigkan produk lokal. misalnya aksesoris wanita, perlengkapan kuliah, perlengkapan kost, aksesoris HP dan lainnya.

Redaktur: Taty Kristina


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Apakah Jualan dan Mengamen Sesuai dengan Kedudukan Mahasiswa Sebagai Pelajar?

redaksi

Pesan dari Kendaraan Kita: Jaga Oli mu, Jaga Bumimu

redaksi

Waktu Luang di Luar Jam Perkuliahan, Pemicu Keborosan Mahasiswa

redaksi