SUARA USU
Buku

Sketsa Mendung, Adaptasi Visual Novel Raditya Dika

Oleh: Tsabitah S. Kurniawan

Suara USU, Medan. Sketsa mendung adalah sebuah buku berupa adaptasi visual dari cerita cerita pendek yang ditulis oleh Raditya Dika berkolaborasi dengan ilustrator yaitu Fakhri Ilham. Buku yang dipublikasikan pada tahun 2021 ini memiliki tebal sekitar 232 halaman yang berisikan ilustrasi ilustrasi disetiap alur ceritanya sehingga menjadikannya sebuah buku bertipe novel grafis.

Tidak seperti novel lainnya, novel ini sendiri dinarasikan melalui gambar yang intens sehingga para pembaca tidak mudah jenuh ketika membacanya. Kata kata yang ringan dan mudah dimengerti juga memperkuat setiap ilustrasi yang disajikan.  Buku ini berceritakan mengenai pengalaman pribadi penulis dan fenomena sosial disekitarnya . Hal yang menjadikan  buku ini spesial yaitu ditulis dari inspirasi beberapa permasalahan yang terjadi selama pandemi berlangsung.

“Saya ingin menangkap bahwa di tengah pandemi banyak yang merasa sendirian. Mereka terperangkap di sebuah tempat, entah itu di rumah atau pekerjaan, sementara awan gelap seolah tiada akhir. Padahal selalu ada harapan : langit  kembali cerah setelah mendung dan hujan,” ungkap penulis dalam bukunya.

Di dalam buku ini sendiri memiliki berbagai cerita dengan konsep dan genre yang berbeda beda. Ada yang bernuansa sedih, ada yang disajikan dengan gaya komedi khas dari penulis, hingga cerita bertema horror yang sangat mencengangkan untuk dibaca. Tak hanya itu, buku ini juga menunjukan proses dibalik penulisan cerita cerita pendek tersebut terutama cerita dari sang penulis sendiri sehingga secara tidak langsung Raditya Dika mengajari para pembacanya dalam penulisan yang baik.

Buku ini menceritakan 5 cerita yang sangat menarik untuk dibaca. Salah satu judul dari 5 cerita di dalam buku ini berjudul Gendong terinspirasi dari kehidupan nyata selama pandemi. Beberapa orang memiliki impian untuk membangun dan mendirikan usaha di tahun 2020 justru gagal karena adanya pandemi. Penulis mencoba mengatakan kepada para pembacanya bahwa pandemi memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang, entah itu baik ataupun buruk. Hal tersebut dikemas dengan alur cerita yang membuat pembacanya terenyuh, ditambah dengan ilustrasi yang digambarkan dengan baik menambah kesan dan simpati akan karakter dalam buku tersebut. Meskipun tak bernama, namun setiap karakter mampu memberi rasa terhadap pembacanya. Lebih menariknya lagi meskipun hanya berupa cerita singkat, Raditya Dika mampu memberikan akhir cerita yang mencengangkan dan tidak terduga berupa plot twist dalam cerita sesingkat ini.

4 judul cerita lainnya yang ada di dalam buku ini juga tak kalah menarik. Gerimis, bercerita tentang putusnya cinta seseorang . Setahun, bercerita tentang harapan dan kehilangan akan seseorang yang sulit untuk dilupakan dimana diceritakan dengan alur mundur yang memperlihatkan kisah cinta mereka sebelum akhirnya kehilangan. Cuma Teman, cerita yang membuat kaget para pembacanya karena menyatakan perasaan sang karakter diwaktu yang salah. Cium, sebuah kisah yang mengangkat unsur horror dan supranatural sejoli sewaktu SMA.

Ilustrasi dalam buku ini juga tak kalah bagusnya. Ilustrasi yang ditunjukkan oleh masing masing karakter sangat memperjelas cerita secara emosional. Ekspresi wajah yang digambarkan juga sangat baik sehingga pembaca tidak sulit untuk mencerna cerita. Setiap adegan yang ditunjukan juga berhasil menceritakan alur certia dengan baik sehingga seolah olah para pembaca ikut masuk dalam ceritanya.

Berbagai cerita yang ditulis dalam buku ini dengan kata kata yang ringan ditambah dengan ilustrasi yang apik membuat novel grafis ini berkesan hidup. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca untuk bacaan ringan.

Redaktur: Yessica Irene

Related posts

Wattpad Bertajuk Pers Kampus, Kisah Romantis hingga Tragis Jurnalis Kampus

redaksi

Coalruption, Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batubara

redaksi

Sejenak Hening: Aku Tenang, Aku Menang

redaksi