SUARA USU
Lensa

Stadion Mini, Nasibmu Kini

Oleh: Gracyan Eukario

Suara USU, MEDAN.

Sumatera Utara sejak dahulu terkenal dengan provinsinya para atlet. Banyak atlet dari berbagai cabang olahraga lahir dan bersinar di tanah Deli ini. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ia mengatakan bahwa Sumatera Utara (Sumut) merupakan salah satu ‘gudang’ atlet berprestasi. Hal itu terlihat dari berbagai perlombaan nasional, atlet dari Sumut selalu menjadi yang diperhitungkan di luar Jawa.

“Ketika ada PON, Sumut menjadi salah satu daerah yang terbaik di luar Jawa,” ucapnya  saat uji publik grand desain keolahragaan nasional di JW Marriott Hotel, Medan, Jumat (13/11/2020).

Sejalan dengan hal itu, USU pun yang merupakan universitas terbaik di Sumatera memiliki fasilitas yang diharapkan mampu mendukung cita-cita Sumut sebagai gudangnya atlet hebat. Stadion mini USU misalnya. Stadion yang menjadi kandang dari PSKUSU di Liga 3 2017 dan 2019, serta terakhir mampu menahan imbang tim raksasa, Sriwijaya FC dalam lanjutan Piala Indonesia 2019.

Namun, saat ini pandemi memukul semua kalangan, baik pekerja maupun mahasiswa hingga muncul kisah tentang manusia yang bersembunyi dirumahnya. Kendati demikian, masih ada kisah yang seolah menghilang begitu saja. Kisah ini ialah kisah tentang Stadion Mini USU.

Stadion Mini yang memiliki banyak nilai sejarah masa kejayaannya dalam menyelenggarakan pertandingan megah dan event nasional juga terkena imbas dari Pandemi Covid-19. Saat ini, sangat sedikit orang datang untuk menikmati fasilitas yang disediakan oleh kampus hijau ini. Bukan tanpa penyebab, memang akses pengunjung untuk masuk kedalam stadion tidak diberikan. Seluruh gerbang ditutup, dan bila anda terdesak untuk masuk, maka anda perlu memanjat gerbang yang ditanam kawat diatasnya.

Kini, tempat USU memecahkan rekor MURI dengan Tari Ahoy nya mulai terbengkalai. Kemegahan yang mulai redup juga disandingi dengan bus linus yang diparkirkan tepat di parkiran stadion tanpa terurus. Miris, tapi begitulah realita yang terjadi akibat Pandemi Covid-19 ini.

Pulihlah Negeriku, Pulihlah Seluruh kehidupannya.

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri

Related posts

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Jozu Eats!

redaksi

Penggiat Kopi Medan Menolak Perpanjangan PPKM

redaksi

Berawal dari Garasi Bekas, Rumah Baca Pensil Kayu Tingkatkan Literasi Anak-Anak Simalungun

redaksi