SUARA USU
Life Style

Strap Mask Tingkatkan Kontaminasi Virus, Begini Cara Efektif Lain Menyimpan Masker

Foto : jurnal.sociolla.com

Penulis: Marhaenis Clara

Pemakaian masker merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan demi mencegah penularan virus Covid-19 saat ini. Masker dapat mencegah masuknya droplets dari seseorang yang terinfeksi Covid-19 agar tidak masuk ke saluran pernapasan. Seiring perkembangannya, saat ini kita sering melihat banyak orang menambahkan aksesoris berupa kalung yang dikaitkan ke tali masker. Tujuannya agar memudahkan adaptasi gaya hidup pemakaian masker di saat pandemi ini, terutama saat makan dan minum di tempat umum. Lambat laun popularitas strap mask semakin mencuat ketika banyak selebriti yang memakainya dan menjadi trend fashion.

Meski dinilai mempermudah penggunaan masker di tempat umum, namun ternyata penggunaan tali masker tak sepenuhnya bermanfaat. Alih-alih mempermudah, penggunaan strap mask justru berisiko menularkan virus. Dikutip dari pernyataan, Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan bahwa penggunaan pemakaian strap mask tidak dianjurkan, karena justru berpotensi menyebarkan virus.

“Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai ke bawah, itu akan kena ke hijab, ke baju. Jadi sebenarnya bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh,” kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K Ginting, SpP (K) dalam konferensi pers BNPB yang disiarkan Minggu (21/2/2021).

Saat digantung, masker akan mengenai pakaian, yang bisa jadi terkontaminasi virus. Padahal, aturan yang benar adalah bahwa masker tak boleh bersentuhan dengan benda apa pun, kecuali bagian tubuh. Masker, tak seharusnya terlalu sering dilepas-pasang. Pasalnya, sangat mungkin ada virus yang menempel di permukaannya. Saat disentuh, tangan yang terkena bagian terkontaminasi akan menularkan virus ke hidung atau mata saat menyentuh wajah.

Pernyataan ini diperkuat dengan penjelasan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari laman klikdokter.com. Menurutnya bila masker digantung seperti kalung, pada bagian dalam masker lebih berisiko terkontaminasi virus karena terekspos udara luar.

Berikut rangkuman cara efektif menyimpan masker selain dengan strap mask:

1. Simpan masker di kantong kertas seperti amplop bersih (bukan bekas uang ataupun benda lainnya).

2. Jika tidak ada amplop, Anda bisa menyimpannya di dalam pouch bersih yang tertutup atau plastik bersih kedap udara.

3. Selalu bawa cadangan masker kain. Masker kain hanya boleh digunakan 4 jam. Sampai di rumah, cuci masker Anda, keringkan, dan simpan di tempat bersih tertutup.

4. Masker medis sebenarnya bukan benda yang bisa dilepas-pasang sembarangan. Masker tersebut sebenarnya diperuntukkan bagi tenaga medis di rumah sakit.

Kemudian, ketika makan dan minum, sebaiknya hindari: Menggantung masker di leher, menaikkan masker ke dahi, menggantung masker di telinga, dan memasang masker di lengan.

Saat akan melepaskan masker juga tidak boleh asal-asalan. Berikut panduannya:

1. Pegang tali masker, regangkan, dan lepas masker yang digunakan.

2. Pastikan hanya memegang tali masker dan hindari menyentuh area masker lainnya.

3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut saat sedang membuka masker. Hal ini dilakukan agar virus yang ada di tangan tidak mengontaminasi mata/hidung/mulut.

4. Selanjutnya, setelah membuka masker diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

Redaktur: Yulia Putri Hadi


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Childfree dan Segala Polemiknya

redaksi

Social Loafing, Fenomena dalam Kerja Kelompok yang Cukup Meresahkan

redaksi

Hiruk Pikuk Perkuliahan, Intip Rekomendasi Kegiatan Positif Ketika Me Time

redaksi