Oleh : Fitri Dian Jannah
Suara USU, Medan. Public Relations Komunikasi Universitas Sumatera Utara (PRASTA USU) sukses mengadakan webinar bertema “How Public Relations Survive Through Social Media in Digital Era pada Sabtu (23/04). Webinar ini bertajuk Gravity atau Gen That Has Creativity yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting.
“Kami sebagai anak Public Relations yang notabenenya sangat dekat dengan media, ingin tahu nih bagaimana sebenarnya pengelolaan media sosial khususnya di era digital ini,” ujar ketua Panitia Gravity 2022, memaparkan alasannya mengusung tema tersebut. Didukung dengan kondisi pandemi hingga berbagai kegiatan dilaksanakan melalui media digital sehingga keingintahuan akan pengelolaan media yang baik pun muncul.
Kegiatan ini dihadiri oleh, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Ketua Prasta, dan Ketua Ikatan Mahasiswa Jurusan Komunikasi atau IMAJINASI.
“Tamu undangan/pesertanya juga banyak dihadiri oleh orang-orang hebat, seperti dari kementerian kesehatan, BPK, Iprahumas, Kampus UIN SU, dan lainnya, dimana instansi tersebut bisa dikatakan ternama,” ucap Trifosa ketika diwawancarai. Tak lupa kedua narasumber yang berasal dari Iprahumas dan kementerian agama di salah satu kota di Indonesia, yaitu Dyah Sugiyanto dan Lucky Adriansyah.
Pembahasan utama dari webinar ini merupakan kiat-kiat seorang humas dalam mengelola media sosial baik untuk sebuah lembaga maupun diri sendiri.
Dyah Sugiyanto menyampaikan 3 poin utama dari judul “Media Sosial Instansi Pemerintah dalam Persiapan Presidensi G20 Indonesia, yaitu :
- Era Digital dan Media Sosial, kemudahan dalam berkegiatan dengan adanya teknologi terutama dalam hal komunikasi dan berbagai informasi.
-
Peran Media Sosial dalam Kegiatan Humas, yang mencakup kreativitas penyampaian informasi, penyampaian informasi yang efektif, profesionalitas, daya tarik, dan promosi paling praktis
-
Contoh pemanfaatan media sosial oleh humas untuk mendukung Presidensi G20
Media sosial merupakan personal branding dari suatu instansi, sehingga humas yang mengelolanya perlu memberikan kesan yang baik pada pengikutnya.
Pemateri kedua, Lucky Adriansyah juga tak kalah keren. Jika Dyah memaparkan pengelolaan media sosial suatu instansi, Lucky memaparkan cara mengelola media sosial pribadi. Mulai dari penentuan tujuan menggunakan sosial media, baik itu untuk branding diri, maupun hanya untuk kesenangan diri.
Kemudian Lucky juga memberikan tips bersosial media seperti tidak memberikan informasi pribadi ke sosial media, tidak mengujar kebencian, memilih konten yang disukai dan bermanfaat, dan lainnya. Menjadi seorang humas yang bersosial media perlu memperhatikan banyak hal yaitu, memilih konten yang layak di posting, menginspirasi orang lain, dan memberikan citra baik untuk pengguna sosial media yang dikelolanya.
“Jadilah Humas untuk diri sendiri dulu, baru jadi humas untuk orang lain,” ujar lucky sebagai penutup dari materi yang disampaikan.
Tidak hanya materi, Gravity juga mengadakan games, menampilkan hiburan, serta mengadakan challenge untuk para peserta webinar. Tentu permainan dan challenge yang diadakan berhadiah menarik.
Trifosa menyampaikan bahwa acara ini merupakan acara perdana Gravity dan menjadi titik balik Prasta yang sempat vakum.
“Overall, acaranya memuaskan menurut saya, pemateri juga punya wawasan yang sangat baik, sehingga mampu memberikan insight yang baru bagi pendengarnya, dan hal tersebut lah tujuan kami”, ujarnya sebagai penutup.
Redaktur : Harsimren Kaur
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.