Penulis: Annisa Fadhilah
Indah, sehingga kutulis dalam bentuk mesra
Ibarat mawar merah yang tengah merekah
Tak pernah lepas ku perhatikan setiap langkah,
setiap keputusan dan tindakan mu yang menurutku itu payah.
Ternyata itu sekedar awal kita menempuh jarak pisah
Aku terus berjalan tanpa menyadari bahwa kau hanya diam
Diam pada rasa yg masih ku genggam.
Bahkan akupun terus berlari tanpa kembali menyadari bahwa kau hanya ingin sendiri tanpaku.
Ya, tanpaku.
Rasanya ingin sekali menunjukkan padamu siapa yg telah kau tinggalkan ini
Dia yang amat sangat memujamu
Bak pasir pantai yang selalu sabar ketika ombak menampar
Tak apa, aku tak ingin menyombongkan diri.
Kau tak perlu mengingat catatan indah ini
Itu hanya sebuah ungkapan ku untuk membangunkan ku dari mimpi,
yang kau ciptakan di tengah padatnya ruang dan waktu
Buruk, menurutku.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.