Reporter: Nona Medina Amanda / Tamara Natasya Lubis
Suara USU, MEDAN. Tim USU II berhasil memenangkan kategori Pemberi Keterangan Terbaik pada Kompetisi Peradilan Semu Konstitusi VII Tingkat Nasional Piala Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2021 yang dilaksanakan 10 September s.d 13 November secara online. Tim USU II ini merupakan mahasiswa Fakultas Hukum USU yang terdiri dari Wilson (2018), Muhamad Furqan Sitepu (2018), Orina Ayunda (2018), Edelis D. M. Ginting (2018), dan Apriani Situmorang (2018).
Perlombaan ini merupakan kompetisi kombinasi beracara di Mahkamah Konstitusi dan berdebat. Dalam persidangan akan dihadapkan dengan tim lawan, dimana kedudukannya ditentukan dalam technical meeting dan juri yang terdiri dari 5-7 orang berlatar belakang akademisi yang selanjutnya disebut sebagai majelis hakim.
Edelis bercerita mengenai proses tahapan pendaftaran yang mereka lalui hingga pengumuman sebagai pemenang pada kompetisi ini, “Pendaftaran dan penyusunan berkas, babak eliminasi berkas 37 tim peserta dari 27 universitas se-Indonesia. Tim USU II lolos sebagai salah satu dari 12 tim terpilih, lalu babak penyisihan. Dalam babak penyisihan, 12 tim lolos dibagi kedalam 3 chamber dan bertarung mendapatkan nilai tertinggi per-chamber untuk melanjutkan ke babak final. Tim USU II mendapat nilai tertinggi kedua chamber dan harus terhenti di babak penyisihan. Pada babak final dan pengumuman, 3 tim dengan nilai tertinggi per-chamber bertarung. Hasil, Tim USU II berhasil memenangkan piala pemberi keterangan terbaik,” jelas Edelis.
Mengenai motivasi dalam mengikuti kompetisi ini, Orina dan Edelis menyampaikan bahwa mereka sama-sama ingin menambah pengalaman dalam beracara, “Mencoba ingin suatu hal yang terbaru, apalagi kita sebagai anak hukum, gimana sih caranya ngajuin undang-undang yang kita anggap itu bermasalah, tidak sesuai dengan konstitusi dan sebagainya kepada mahkamah konstitusi untuk diuji. Jadi, memang ingin bener-bener mencoba hal yang baru. Apalagi sedikit banyaknya kami berlima itu anak-anak yang sebelumnya ikut lomba debat,” ungkap Orina.
Orina juga menambahkan bahwa cara menghadapi hambatan ketika sedang mengikuti kompetisi ini adalah bertanya kepada para dosen serta senior mereka, “Cara kami menanggulanginya dengan banyak bertanya kepada dosen-dosen yang kerap bersidang di acara MK dan juga senior,” tambahnya.
Melakukan persiapan yang maksimal dan selalu mengadakan diskusi terkait isu yang sedang hangat merupakan tips yang dibagikan oleh tim ini untuk mengikuti kompetisi berikutnya, “Dari testimoni ini sudah jelas perlombaan ini memakan waktu yang lama dan butuh persiapan ekstra. Isu yang diperdebatkan adalah topik umum dan hangat. Jadi, tips dan triknya adalah persiapan dengan semaksimal mungkin dan perbanyak diskusi dengan orang-orang yang ahli dalam bidang terkait isu yang diperdebatkan,” ungkap Edelis.
Redaktur: Wiranto Asruri Siregar
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.