SUARA USU
Uncategorized

Tren Perkembangan Sumber Daya Manusia Indonesia di Tahun 2030

Sumber foto: annualreport.id

Penulis: Nayla Hanifah / Khoirunnisa Naibaho / Anisya Khairani / Nova Sinambela

Suara USU, Medan. Saat ini Indonesia sedang berada dalam Revolusi 4.0 di mana teknologi berkembang sangat pesat sehingga memudahkan manusia untuk melakukan apa saja karena terbantu oleh teknologi yang semakin canggih. Digitalisasi dimulai pada Revolusi Industri di tahun 1760. Sejak saat itu, seluruh kehidupan manusia banyak berubah. Terutama dalam dunia industrial yang semakin berkembang pengoperasian dalam bisnis.

Salah satu contoh nyata digitalisasi dalam bisnis sekarang ialah munculnya startup, yaitu perusahaan yang menggunakan teknologi digital dalam pengoperasiannya. Dengan memanfaatkan teknologi, startup tidak membutuhkan modal yang banyak dalam menjalankan bisnis. Contoh startup yang terkenal di Indonesia ialah Gojek. Gojek merupakan contoh nyata yang dapat kita lihat dari perkembangan digitalisasi. Gojek tidak membutuhkan karyawan yang banyak dalam menjalankan bisnisnya karena driver yang akan menjadi mitra dalam Gojek dan mereka memotong pendapatan driver untuk komisi perusahaan.

Dalam dunia industri, diperlukan adanya transformasi digital, yaitu proses perubahan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan digitalisasi. Perusahaan dituntut untuk selalu terbuka terhadap perubahan sehingga perusahaan tidak akan tertinggal dan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang tidak terbatas. Untuk menyeimbangkan perubahan teknologi perusahaan juga membutuhkan Sumber daya Manusia yang baik dan tepat. Mesin tidak akan dapat beroperasi jika tidak ada manusia yang mengelolanya dan manusia tidak akan mencapai tingkat produktivitas yang maksimal tanpa adanya bantuan dari mesin.

Pembangunan Sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia unggul dimulai pada tahun 2019 lalu dan menjadi strategi dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depannya untuk menghadapi Revolusi Industri 5.0 dan menuju 100 tahunnya Indonesia. Penguatan sumber daya manusia memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan produktivitas kerja, seperti untuk meningkatkan produktivitas kerja, pegawai harus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi sehingga produktivitas kerja dapat diperoleh secara optimal. Dengan sumber daya manusia  yang unggul, maka perusahaan berharap semua yang dikerjakan oleh para karyawan bisa dalam waktu singkat dan selesai secara efisien.

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang masif melahirkan era baru yang sangat membutuhkan banyak adaptasi dari SDM. Kontribusi SDM dengan keterampilan dan kemampuan yang tinggi sangat diperlukan untuk mengimbangi perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi.

Pada kenyataannya kualitas SDM Indonesia masih tergolong rendah, terbukti dengan data BPS yang menunjukkan bahwa sebesar 39,10% tenaga kerja Indonesia didominasi oleh orang yang kurang berpendidikan (Februari 2022). Padahal pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas, dengan pendidikan mereka akan mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial yang terjadi.

Untuk dapat bersaing di kancah global, Indonesia tidak cukup hanya dengan pembangunan infrastruktur saja, akan tetapi juga harus didukung oleh Sumber daya Manusia yang unggul. Beberapa prediksi lembaga survei asing, Indonesia diproyeksikan bisa sejajar dengan Cina dan Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk bersaing dengan negara-negara maju.

Indonesia memiliki beberapa keunggulan, seperti Indonesia menduduki Peringkat ke-4 dengan jumlah penduduk terbanyak setelah RRC, India dan Amerika Serikat, Sumber daya alam melimpah, memiliki keanekaragaman suku, bahasa, budaya, adat istiadat, dan posisi Indonesia yang sangat strategis sehingga Indonesia harus mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada. Hal tersebut dapat dicapai dengan beberapa cara, seperti memperbaiki sistem pendidikan secara merata, meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan dan seminar yang membangun, menanamkan nilai keagamaan, serta meningkatkan sistem kesehatan Indonesia agar menjadi lebih baik.

Indonesia mengalami bonus Demografi pada tahun 2020-2030. Di mana kondisi ini menunjukkan jumlah angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai sekitar 70%, sedangkan 30% ialah angka tidak produktif  (usia <14 tahun dan >65 tahun). Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini karena SDM yang memahami teknologi sangat diperlukan untuk dapat mengelola segala potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung ekonomi digital. Pada tahun 2021, potensi Indonesia mencapai 71 Miliar dolar AS. Potensinya akan semakin bertambah pada tahun 2025. Pertumbuhan dan perkembangan segala sektor yang diharapkan dapat terus bertahan sehingga tahun 2030 nanti Indonesia menjadi negara yang kuat, stabil, dan disegani.

Situasi Indonesia di tahun 2030 akan menjadi gambaran kondisi Indonesia saat 100 tahun usia kemerdekaannya. Berbagai faktor yang menjadi penentu situasi Indonesia 2030, seperti jumlah dan kualitas penduduk, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, SDA, pertahanan keamanan, dan faktor-faktor lainnya.

World Economic Forum (WEF) menunjukkan indeks daya saing Indonesia naik 5 peringkat dari sebelumnya berada di peringkat 41 menjadi peringkat 36 dari 137 negara. Data ini dipaparkan melalui Global Competitiveness Indeks tahun 2017-2018.

Zaman akan terus berkembang sehingga SDM Indonesia harus bisa bersaing dan mampu memanfaatkan digitalisasi. Saat ini, UMKM telah mengimplementasikan digitalisasi agar dapat bertahan di gempuran teknologi yang semakin berkembang saat ini. Untuk dapat bersaing, hal utama yang harus dilakukan ialah melatih SDM agar dapat beradaptasi dengan perubahan digital.

Untuk memperoleh SDM yang berkualitas, telah dikembangkannya Visi rencana Strategis yang dicapai departemen kesehatan ialah masyarakat sehat yang mendiri, berkeadilan, seperti mewujudkan keadaan sehat fisik jasmani, mental, spiritual dan sosial. Dan faktor selanjutnya adalah pendidikan dan pelatihan. Semakin tinggi pendidikan dan semakin banyaknya pelatihan yang diberikan maka akan menciptakan tenaga kerja yang lebih baik dan terlatih. Sehingga kemampuan SDM Indonesia lebih siap bersaing dalam dunia kerja.

Artikel ini merupakan publikasi tugas mata kuliah Human Capital Management dengan Dosen Pengampu: Dr. Audia Junita, S.Sos., M.si

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Penerapan Gaya Hidup Sehat oleh Mahasiswa: Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila

redaksi

Pinjaman Online di Kalangan Mahasiswa : Jadi Solusi atau Ironi?

redaksi

Menilik Budaya dalam UKM U.L.O.S

redaksi