Sumber foto: indopublicart.org
Oleh: Habibullah Al Magribi Muhammad
Suara USU, Medan. Medan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia. Sejarah kota Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura. Medan memiliki beberapa tugu yang sering dijadikan sebagai landmark atau penanda jalan di lokasi tertentu, salah satunya adalah tugu SIB (Sinar Indonesia Baru).
Tugu SIB yang dulunya disebut dengan Bundaran Mayestik merupakan sebuah bundaran yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatra Utara. Tugu Sinar ini terletak di bagian tengah bundaran bersama sejumlah tempat- tempat bersejarah lainnya seperti Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun, Balai Kota lama dan Tugu Tuan Guru Patimpus.
Penamaan Tugu SIB (Sinar Indonesia Baru) diambil dari salah satu harian lokal Sumatera Utara yaitu harian Sinar Indonesia Baru. Tugu yang ditetapkan sebagai ikon bersejarah Kota Medan ini seolah menjadi penyambut para pendatang dari jalur lintas barat.
Namun, tugu SIB terlihat kotor dengan tulisan tulisan acak di sekelilingnya. Hal ini dikarenakan tugu SIB sering dijadikan titik lokasi demonstrasi para mahasiswa maupun buruh. Para demonstran kerap menyuarakan aspirasinya dengan menulis di tembok tugu SIB.
Perlu dipahami aksi vandalisme merupakan perbuatan yang merusak. Jadi, mari kita jaga bersama tugu SIB yang merupakan salah satu ikon bersejarah kota Medan ini agar tetap bersih dan berdiri kokoh menyambut pengguna jalan.
Redaktur: Suranti Pratiwi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.