Penulis: Vannesia Guiness / Siti Mawaddah / Andini Septia / Nabila Fahriani / Ahmad Raffi Altaka Raka / Kevin Samuel / Muhammad Audri / Marissa Anjani
Suara USU, Medan. Kripik Ubi Rambat Binalam, merupakan hasil produk UMKM yang dijalankan oleh seorang mahasiswi yang berasal dari wilayah dataran tinggi “Sembahe”. Kripik Ubi Rambat juga merupakan salah satu jajanan yang sampai sekarang masih ramai peminatnya di daerah Sumatera Utara.
Tim mini riset yang merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara jurusan Ilmu Administrasi Bisnis melihat potensi tinggi dari UMKM tersebut, sehingga tim ini tergerak untuk mewawancarai owner dari kripik ubi rambat binalam tersebut. Salah satu yang difokuskan oleh tim mini riset adalah saluran distribusi dari produk tersebut, saluran distribusi seperti apa yang digunakan bisnis ini agar produknya tersampaikan dengan baik ke konsumen-konsumennya. Pertanyaan yang dirancang oleh tim mini riset tersebut sudah terjawab melalui wawancara tim dengan owner UMKM tersebut.
Kripik ubi rambat binalam, memiliki 2 saluran distribusi yang dijalankan, di antaranya saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Namun, kak “Priya” selaku owner mengatakan bahwa “Saluran distribusi yang lebih sering dilakukan itu saluran distribusi tidak langsung”, bisnis ini menyalurkan produknya menggunakan saluran produsen-eceran, jadi tidak langsung kepada konsumen. Eceran yang sudah menjadi langganan ataupun mitra dari bisnis ini adalah warkop dan warung-warung kecil, sistem yang digunakan dalam disribusi ke eceran ini adalah owner menitipkan produknya, kemudian pemilik warung akan menaikkan harga sedikit untuk mendapatkan keuntungan, lalu ketika waktu penitipan sudah habis maka owner akan kembali ke warung-warung tersebut untuk mengambil penghasilan dari kripik tersebut. UMKM kripik ubi rambat binalam juga menjalankan saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung, produsen-konsumen. Konsumen langganan kripik juga banyak yang tertarik untuk mengambil langsung produk kripik ke produsennya, tidak hanya untuk konsumsi, namun beberapa konsumen akan menjual kembali kripik tersebut.
UMKM Kripik Ubi Rambat Binalam saat ini belum memiliki platform online. Untuk alasan pastinya tidak dikemukakan pemilik bisnis saat wawancara tetapi kami berasumsi ada beberapa kendala yang sedikit menjadi penghalang untuk melakukan penjualan secara online. Diantaranya adalah lokasi usaha yang jauh dari kota sehingga menyulitkan usaha untuk melakukan distribusi produknya kepada konsumen dan sulitnya mendapatkan sinyal internet di daerah tersebut. Untuk bentuk kerjasama lainnya dalam proses distribusi juga masih belum dilakukan oleh pemilik bisnis. Tetapi pemilik bisnis sudah bersiap-siap apabila kedepannya dibutuhkan kerja sama dengan usaha-usaha lain.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan tim mini riset dengan owner kripik ubi rambat binalam dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi dalam UMKM Kripik yang paling efektif adalah saluran distribusi tidak langsung seperti produsen-eceran, karena target pasar akan menjadi lebih luas dan keuntungan juga akan semakin bertambah sesuai dengan banyaknya tempat eceran dari produk kripik tersebut.
Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Marketing Management dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali Siregar, S.Sos., M.Si / Ummi Salamah Sitorus, S.AB., M.M.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.