Oleh: Muhammad Fadhlan Amri
Suara USU, MEDAN. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-34 USU resmi berakhir pada Jum’at (29/10) malam. Universitas Gadjah Mada berhasil mempertahkan predikat Juara Umum kontestasi ilmiah paling wahid di tingkat nasional ini untuk keempat kalinya.
Disusul dengan Institut Pertanian Bogor di posisi kedua dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya di posisi ketiga. Sejak awal UGM memang tampil begitu perkasa dan digdaya dengan membawa 124 perwakilan dari 9 kategori, sekaligus jadi pemuncak universitas dengan tim terbanyak di PIMNAS kali ini.
Tak ayal ini membuat UGM menjadi calon kuat sejak awal kompetisi. Sementara USU, harus berpuas diri tak memasuki 10 besar dari awal, karena hanya meluluskan 7 tim untuk ajang PIMNAS kali ini. Namun USU tak boleh berkecil hati, karena diakhir kompetisi, USU mampu meraih 2 kategori juara favorit dan 1 penghargaan setara perunggu.
Torehan juara favorit diraih oleh tim yang diketuai oleh Muhammad Atqa Adzkia Zaldi dari kategori PKMKC-4 dan Nikayati dari PKMRE-5. Sementara untuk perunggu diraih oleh tim Sindy Elisa Tanjung PKMRE-2, Sindy dan kawan-kawan juga lah yang memecah kebuntuan USU dalam meraih penghargaan PIMNAS Ke-34 kali ini.
Raihan ini membuat USU harus puas berada di posisi 33 di PIMNAS kali ini. USU berada satu tingkat diatas STKIP Muhammadiyah Bone di posisi ke-34 dan satu tingkat dibawah Universitas Jenderal Soedirman di posisi ke-32.
Rektor USU, Muryanto Amin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang mempercayakan dan memberikan dukungan selama proses dan berjalannya PIMNAS Ke-34 kali ini. Baginya, dukungan yang diberikan sangat berarti dalam menyiapkan yang terbaik di PIMNAS Ke-34.
“Terimakasih kepada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, utamanya kepada Pusat Prestasi Nasional yang memberikan kepercayaan penuh untuk Universitas Sumatera Utara sepanjang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional,” ucap Mury.
Dalam kata sambutannya ia juga berharap agar gagasan-gagasan dan ide dari PIMNAS ini dapat ditindaklanjuti dan dikonkritkan dalam upaya memecahkan masalah sehari-hari. Semua karya yang ada di PIMNAS menurut Mury juga merupakan karya yang terbaik.
“Kita berharap gagasan-gagasan yang ditindaklanjuti, difollow-up untuk universitas dan industri. Inovasi dari anak muda ini kita harap jadi pemecah permasalahan sehari-hari. Tidak ada yang tidak baik, tapi yang namanya kompetisi selalu ada pemenang,” tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Dekan FISIP USU ini berharap bahwa kompetisi (red: PIMNAS Ke-34 USU) ini mampu menjadi media untuk terus memperbaiki diri dan persiapan untuk kompetisi yang akan datang.
“Kompetisi adalah media memperbaiki diri, kita harap kompetisi ini menjadi media bagi kita semua baik dosen dan mahasiswa dalam PIMNAS ini menjadi penguat dari proses jauh-jauh hari sebelumnya. Kita harap mereka yang berkompetisi ini menjadi role model mahasiswa lainnya,” pungkasnya.
Yulia Putri Hadi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.