Oleh: Josephine. C.L. Siahaan
Suara USU, Medan. Amnesty Chapter USU tengah mengadakan open recruitment bagi calon anggota baru. Open recruitment ini diperuntukkan untuk mahasiswa/i aktif USU dari semua fakultas, stambuk 2020/2021.
Amnesty Chapter USU terbentuk pada tahun 2019 dan baru baru ini mendapatkan legitimasi dari pusat untuk melakukan open recruitment. Terkait pendaftarannya para peserta diarahkan untuk mengisi form yang telah tersedia di flyer open recruitment Amnesty Chapter USU.
Peserta juga diminta untuk melengkapi seluruh berkas tanpa biaya pendaftaran. Setelah melakukan pendaftaran dan melengkapi berkas, selanjutnya calon peserta akan melalui tahap interview, training dan orientasi, lalu pengumuman. Pendaftaran dimulai dari tanggal 9 November 2021 dan akan berakhir pada tanggal 13 November 2021.
“Kami open recruitment salah satunya untuk membuka mata mahasiswa bahwa perlu dekat dengan HAM. Teman-teman di pulau Jawa itu gila gilaan masuk organisasi HAM seperti Amnesty dan kami tidak merasakan euforia yang sama di Medan, mungkin karena perbedaan budaya atau lainnya, tapi kami berharap teman-teman bisa bergabung dan menjadi salah satu bagian dari Amnesty Chapter USU,” ungkap Berry Sitohang, Koordinator Chapter Campus Amnesty Internasional Indonesia.
Setelah lulus seluruh tahap seleksi, peserta akan disuguhkan beberapa divisi. Pertama, divisi publikasi dan informasi. Kedua, divisi kampanye yang berurusan dengan divisi publikasi terkait tentang kajian isu baik itu bagian penelitian, kampanye, propaganda, dll. Ketiga, divisi humas yang menurus internal dan eksternal chapter ataupun mahasiswa. Maka dari itu, Amnesty USU mencari kandidat yang berkomitmen, perduli dan aktif terhadap isu-isu HAM dan Kemanusiaan.
“Satu pesan untuk teman-teman USU yang nanti membaca artikel ini yang ingin bergabung. Sebenarnya bergabung dengan kami adalah bentuk memperdalam penerapan hak asasi manusia. Salah satu contohnya mengenai kekerasan dan pelecehan seksual. Saat ada kasus kekerasan dan pelecehan seksual atau kasus lainnya, kenapa mahasiswa diam? Mahasiswa sulit untuk solid membela yang benar, padahal selain itu terkait HAM, para korban juga merupakan teman kita lo. Nah, ini yang perlu kita ubah dan kita budayakan dengan wadahnya yaitu amnesty chapter usu,” tutup Berry Sitohang.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.