SUARA USU
Opini

Antara Politik, FIFA, dan Sepak Bola Indonesia: Batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia Salah Siapa?

Oleh: Agung Zepanya Bangun

Suara USU, Medan. Sepak bola merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia tidak terkecuali di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang hobi bermain sepak bola atau sekedar menonton klub kesayangannya bertanding. Kegembiraan masyarakat Indonesia semakin memuncak ketika mendengar kabar bahwa Indonesia ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah dalam ajang Piala Dunia U20. Namun memasuki akhir Maret kemarin, FIFA membatalkan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah. Hal tersebut disinyalir akibat ada campur tangan politik didalamnya.

Rencana penyelenggaraan Piala Dunia U20 sebenarnya sudah hampir rampung dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), hingga berita pembatalan penunjukan itu dikeluarkan oleh pemimpin FIFA Gianni Infantino melalui website resmi FIFA. Padahal drawing piala dunia tersebut akan diselenggarakan di Pulau Dewata Bali pada tanggal 31 Maret kemarin.

Penyebab FIFA Membatalkan Indonesia Sebagai Tuan rumah

Dilansir melalui website resmi FIFA memang tidak ditulis secara jelas tentang apa penyebab dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah, FIFA hanya menuliskan bahwa penyebab dibatalkannya hal tersebut  adalah “situasi yang terjadi saat ini”. Namun banyak yang berspekulasi bahwa penyebab hal tersebut dikarenakan adanya pihak-pihak yang tidak setuju dengan datangnya tim nasional asal Israel bermain dan menginjakkan kaki di Indonesia. Di tambah lagi, Indonesia baru saja mengalami musibah dalam dunia sepak bola yang terjadi 1 Oktober 2022  yang dikenal dengan Peristiwa Kanjuruhan Malang. Namun dari kedua alasan tersebut, alasan yang sangat mendapatkan sorotan adalah pernyataan dari para tokoh politik yang terang-terangan menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sampai dengan Gubernur Bali Dr. Wayan Koster.

Pernyataan tokoh-tokoh politik tersebut dinilai sebagai penyebab utama pembatasan penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah, ditambah lagi stadion-stadion yang akan dipakai untuk penyelenggaraan perhelatan Piala Dunia U20 berada di daerah kekuasaan kedua tokoh tersebut. Padahal sebelumnya, mereka telah terlebih dahulu menandatangani kesepakatan bahwa daerah mereka siap untuk dijadikan venue dalam penyelenggaraan acara Piala Dunia U20. Hal tersebut tentu membuat presiden FIFA merasa dipermainkan, sehingga surat keputusan pembatalan tersebut dikeluarkan

Statement yang Blunder atau Strategi Politik

Banyak pihak yang mempertanyakan alasan pernyataan kontroversial yang diutarakan oleh Ganjar Pranowo dan Wayan Koster tentang ketidaksetujuan mereka, bahwa Timnas Israel bermain di Indonesia. Kedua tokoh tersebut berdalih bahwa Indonesia merupakan negara konstitusi yang secara jelas menolak segala bentuk penjajahan yang ada sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang Dasar. Mereka menganggap Israel merupakan negara penjajah. Hal tersebut dikarenakan konflik Israel-Palestina yang masih berlangsung hingga hari ini.

Namun hingga saat ini, banyak masyarakat yang mempertanyakan keterhubungan antara politik dan sepak bola, bahwa kasus peperangan yang terjadi antara Israel dengan Palestina tidak ada hubungannya dengan kejuaraan Piala Dunia yang seharusnya dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak pihak yang mempertanyakan alasan dari kedua gubernur mengeluarkan pernyataan tersebut, terutama Ganjar Pranowo yang digadang-gadang memiliki elektabilitas paling tinggi di Indonesia. Akibat perbuatannya, diduga elektabilitas Ganjar menurun tajam terutama dari para penikmat sepak bola Indonesia.

Namun, pernyataan Ganjar Pranowo diduga tidak dikeluarkan berdasarkan keinginan hatinya sendiri, ada strategi politik di dalamnya. Dugaan tersebut muncul karena Ganjar dikenal sebagai sosok yang liberal dan ambisius, adanya dugaan bahwa ada pihak-pihak yang mengomandoi Ganjar untuk mengeluarkan pernyataan menjurus musibah demi kepentingan partai dan Pemilu 2024 nanti.

Nasib Sepak Bola Indonesia

Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih harap-harap cemas tentang nasib sepak bola Indonesia kedepannya. Hal tersebut dikarenakan ancaman sangsi yang sewaktu-waktu dapat dikeluarkan oleh FiFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia. Mulai dari pembekuan sementara liga yang ada di Indonesia sampai dengan larangan Timnas Indonesia untuk bermain dalam Kancah Internasional. Sangsi tersebut dapat dijatuhkan ke Indonesia jika Indonesia terbukti dengan sengaja melarang Israel bermain di Indonesia dengan alasan politik.

Kegagalan penyelenggaraan ajang Piala Dunia ini telah melukai hati seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh pemain yang sudah berjuang bahkan meninggalkan pendidikannya. Jika ada pihak yang harus disalahkan dalam gagalnya penyelenggaraan ini, maka mereka yang menolaklah yang patut disalahkan.

Redaktur: Tamara Ceria Sairo

 

 

Related posts

Kurang Menjualnya Budaya Indonesia

redaksi

Menanamkan Kesadaran Toleransi Masyarakat Dalam Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama

redaksi

Jaket Almamater USU 2020/2021 Ada Apa ?

redaksi