Oleh : Lastri Debora Sitanggang, Ade Fadillah Harahap, Dicky Kurniawan, Felisa Jauzarafa, Cecilia Theodora.
Suara USU, Medan.Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan ras, suku, adat, dan agama yang beragam. Keberagaman tersebut tentu menimbulkan banyak perbedaan di negara kita. Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia untuk mengatasi keberagaman dalam masyarakat Indonesia dengan sifat tetap toleran terhadap banyaknya perbedaan yang ada. Pancasila sebagai dasar negara bukan menghapus perbedaan tetapi dapat merangkum semua menjadi satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Bangsa Indonesia menganut sistem ideologi yang kita kenal dengan sebutan “Pancasila” yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Besarnya perjuangan serta pengorbanan para pahlawan dalam memerdekakan bangsa Indonesia, kita sebagai pemuda atau kaum milenial tidak bisa hanya duduk menikmati kemerdekaan begitu saja. Kita harus aktif dalam mengisi kemerdekaan dengan cara mewujudkan Indonesia yang adil dan damai, yaitu dengan cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam realitas kehidupan sehari-hari.
“Menurut saya penting, karena pancasila itu selain mengajarkan patuh terhadap negara tapi kita juga diajarkan untuk toleran dan mandiri kak” ucap Siska Oktavia Sinaga ketika ditanya apakah pancasila memiliki peran penting dalam kehidupan remaja.
Remaja sangat membutuhkan pancasila sebagai pegangan dalam menjalankan dan mencitrakan kehidupan bernegara. Tentunya sebagai remaja kita bukan hanya tau isi dari pancasila namun pengaplikasiannya dalam kehidupan kita juga harus mengetahuinya.
“Menurut saya udah kurang ya, ada beberapa remaja yang cuman hafal pancasila tapi gak ngerti maksud nilai-nilainya, bahkan ada yang sama sekali gak hafal gitukan pancasila”, ucap Akia Riska Dania, seorang siswi kelas XII SMA Harapan ketika diwawancarai, Sabtu (06/05/).
Pengetahuan remaja tentang pancasila dan nilai-nilainya terus merosot di setiap generasinya. Hal ini tentu akan membawa pengaruh buruk untuk Pancasila di masa yang akan datang. Saat ini perlu dipupuk kembali dalam diri remaja sebagai generasi muda untuk mengenal Pancasila pengamalan nilai-nilainya.
Tidak dapat dipungkiri media sosial yang memberikan banyak akses dalam berbagai kegiatan justru digunakan remaja untuk menebar kebencian dengan komentar yang tidak pantas dan tidak mencerminkan diri sebagai remaja penerus bangsa, serta melanggar nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup di Indonesia. Perbedaan yang ada justru dibuat remaja sebagai pembeda yang tidak lagi transparan namun nyata, hingga timbul komentar-komentar yang tidak toleran.
Berdasarkan wawancara terhadap remaja yang telah dilakukan, diketahui bahwa mayoritas narasumber menjawab banyak sekali remaja yang tidak tahu perwujudan dari nilai-nilai pancasila, bahkan tidak hafal isi dari pancasila. Hal ini menjadi bukti bahwa kurangnya pendidikan tentang pancasila dalam lingkungan sekolah.
Kita perlu menindaklanjuti pembelajaran Pancasila di tengah-tengah lingkungan sekolah, agar remaja mendapatkan asupan ilmu yang cukup tentang pancasila berpikir kritis dan jernih, serta tidak mudah goyah jika ada masalah yang menyeret dan menyinggung pancasila terutama di toleransi.
Redaktur : Fitri Dian Jannah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.