Oleh : Siti Annisa Fadhilah
Suara USU, Medan. Dalam pekan ini, para mahasiswa/i USU sedang sibuk mempersiapkan banyak hal menjelang Ujian Akhir Semester (UAS). Mulai dari menyiapkan diri, mental, hingga tugas kuliah yang belum terselesaikan. Sementara itu, ujian akhir semester akan dilaksanakn pada 02 Januari 2023 mendatang. Namun, beberapa mahasiswa bukannya dapat menikmati minggu tenang malah harus dihadapkan dengan tugas-tugas kuliah.
Sudah menjadi kebiasaan jika menjelang ujian akhir semester, para dosen akan memberikan tugasnya. Pengumpulan tugas tersebut biasanya di akhir minggu kuliah atau pada saat ujian akhir semester. Tugas kuliah pun sudah menjadi kebutuhan dasar bagi para mahasiswa. Tak heran juga jika dalam dunia perkuliahan, kalimat “Mengumpulkan tugas itu adalah suatu keharusan, sedangkan nilai bagus itu hanyalah bonus” sudah terdengar akrab di telinga.
Bagaimana tidak? Kita asumsikan saja dalam satu semester terdapat 8 mata kuliah dan semua dosen memberikan tugas secara bersamaan. Bagi mahasiswa yang rajin tentu tidak akan menjadi beban. Semua dikerjakan dengan santai dan tepat waktu. Lalu, bagaimana dengan mahasiswa yang notabene biasa-biasa saja (seperti saya), tentu tugas yang diberikan akan menjadi beban yang sangat berat. Dikerjakan asal siap, tidak perduli benar atau salah, yang penting dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.
Ada beberapa dosen yang menjadikan tugas kuliah sebagai nilai UAS dan sudah memberikannya jauh-jauh hari sebelum minggu UAS. Biasanya dosen yang seperti ini sangat disukai oleh para mahasiswa. Tetapi, ada juga dosen yang sudah memberikan tugas namun tetap melaksanakan UAS. Hal tersebut akan membuat para mahasiswa kewalahan. Karena pastinya tidak hanya 1 tugas saja yang harus diselesaikan.
Setelah mengerjakan tugas, tentunya para mahasiswa harus belajar untuk menghadapi ujian akhir semester. Di samping itu, tak hanya fokus pada menyelesaikan tugas dan belajar tetapi mahasiswa juga dituntut aktif untuk mengikuti kegiatan non akademik.
Tak jarang juga tugas kuliah diberikan secara berkelompok. Tugas yang diberikan dalam bentuk kelompok, mengharuskan mahasiswa untuk menyesuaikan waktu di antara mereka. Jika waktunya sudah pas terkadang ada saja beberapa kendala yang datang. Alhasil tugas belum dikerjakan tapi sudah H-7 menuju UAS.
Akhirnya saya mengambil sedikit pembelajaran dari mahasiswa yang rajin, sebenarnya mahasiswa tidak akan diburu oleh tugas jikalau tidak mengerjakannya dekat dengan deadline. Manajemen waktu harus ditetapkan oleh para mahasiswa. Karena pada dasarnya, seluruh mahasiswa sadar bahwa menunda-nunda dalam mengerjakan tugas tidaklah baik. Namun terkadang waktu luang sering sekali disalahgunakan, selalu berfikir “ah masih ada hari esok kok”. Padahal jika diselesaikan dengan cepat maka waktu istirahat kita akan terasa lebih panjang.
Redaktur : Elnada Nadhira Saleh