SUARA USU
Life Style

Coping Skill, Strategi untuk Mengurangi Stress

Penulis : Stevani Novelina

Suara USU, Medan.Oops… got your coping skill. Now let’s see what we got!” Pernahkah kamu melihat konten tersebut di sosial media? sebenarnya apa itu coping skill? Dan apa saja jenis-jenis dari coping skill? Sebelum membahas tentang coping skill, kita terlebih dahulu akan membahas tentang stres, karena hal tersebut berkaitan erat dengan stres lohhh… Yuk kita simak pembahasannya sama-sama!

Stres bisa terjadi karena berbagai faktor, misalnya tekanan, maupun situasi sulit yang sedang kita hadapi. Stres yang positif berperan untuk meningkatkan limit kita. Selain itu, membuat kita menjadi antusias menghadapi suatu tantangan, yang nantinya memicu kita untuk terus bertumbuh. Tetapi, tentu saja stres yang berlebihan dapat merugikan secara psikis bahkan fisik.

Untuk mengatasi tekanan maupun stres yang sedang dialami, biasanya kita melakukan berbagai usaha untuk menguranginya (coping skill). Coping berasal dari kata cope yang memiliki arti mengatasi. Coping skill sendiri dapat diartikan sebagai strategi atau tindakan yang dilakukan untuk menangani tekanan yang sedang dialami. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), Coping dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

  1. Problem Focused Coping (Coping berfokus pada masalah)

Problem Focused Coping adalah strategi pengurangan stres yang berfokus pada sumber masalah, dengan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Coping ini sangat baik dilakukan, karena dengan melakukan strategi ini kita bisa melakukan perencanaan untuk mengatasi sumber permasalahan, menemukan pemecahan masalah, meminta saran dari orang lain, bahkan belajar dari sumber permasalahan yang telah diselesaikan tersebut.

Tujuan dari coping ini adalah untuk menghilangkan stressor itu sendiri. Strategi ini bisa diterapkan individu tergantung pada pengalaman dan kemampuan individu itu sendiri. Seseorang akan menggunakan strategi ini jika ia merasa bahwa permasalahan yang ia hadapi bisa ia kendalikan. Sebagai contoh kamu adalah seorang mahasiswa yang akan menghadapi ujian, kamu merasa cemas dan tertekan akan hasil yang akan kamu dapatkan, jadi kamu melakukan coping ini yaitu dengan belajar dan mendiskusikan materi ujian kepada teman-teman kamu.

  1. Emotion Focused Coping (Coping berfokus pada emosi)

Emotion Focused Coping merupakan strategi yang dilakukan untuk menangani stres, dengan mengalihkan mood. Tujuan dari strategi ini membuat kita merasa lebih baik ditengah stres dan menjauhkan kita dari pikiran negatif. Seseorang akan menggunakan coping ini jika ia merasa bahwa permasalahan yang ia hadapi sulit untuk dikendalikan.

Salah satu emotion focused coping yang sangat umum dilakukan adalah menghindar, hal tersebut tentunya kurang tepat untuk dilakukan. Seseorang cenderung menghindar, jika merasa bahwa situasi yang sedang dialami membuatnya tidak nyaman. Hal ini tentunya bisa menjadi masalah, jika kita terus menghindar dari permasalahan yang sedang dihadapi. Contohnya jika kamu seorang mahasiswa yang diberikan tugas oleh dosen, kamu merasa bahwa tugas itu sangat sulit untuk dikerjakan, jadi kamu terus menghindar untuk mengerjakan tugas tersebut, walaupun deadline-nya sudah semakin dekat.

Dalam situasi tertentu Emotion Focused Coping bisa menjadi pilihan satu-satunya. Misalnya ketika seseorang mengalami stres yang tidak terhindarkan atau kejadian traumatis, seperti kehilangan orang yang disayangi. Dalam hal tersebut hanya coping ini yang bisa dilakukan dan tentunya akan sangat membantu individu untuk mengurangi stressor.

Jadi gimana nih teman-teman, coping skill apa yang biasanya kamu lakukan? Tetap ingat untuk melakukan coping skill yang positif ya!

Artikel ini merupakan publikasi tugas mata kuliah Dasar-dasar Jurnalistik dengan Dosen Pengampu: Emilia Ramadhani, S.Sos., S.Psi., M.A.

Redaktur : Taty Kristina 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Mengenal Monday Blues di Kalangan Mahasiswa

redaksi

Lindungi Diri Sejak Dini, Berikut Tips Efektif Mencegah Penyebaran Virus Monkeypox

redaksi

Melampaui Batasan dalam Menciptakan Nilai Ekonomi Melalui Ekonomi Kreatif

redaksi