Oleh : Virgi Simamora
Suara USU, Medan. Budaya gila kerja sedang menjadi trend yang sering menjadi pembahasan pengguna media massa, budaya ini sering kali dikenal dengan “Hustle Culture” dimana budaya ini identik dengan kesibukan yang berlebihan demi mencapai impian.
Budaya gila kerja ini ternyata sudah ada sejak 1971 dan yang memperkenalkan budaya ini saat itu adalah “Wayne Oates” lewat bukunya berjudul “Confession Of a Workaholic The Fact About Work Addiction”. Namun tampaknya pada saat itu belum banyak yang menyadari hal tersebut.
Sekarang budaya yang telah ada sejak 1971 itu, seringkali dijadikan budaya oleh mahasiswa sekarang. Apalagi di dunia startup yang penuh dengan perkembangan dan inovasi digital yang mendorong mahasiswa sekarang berlomba-lomba menjadi yang utama. Bekerja sangat keras sehingga tidak memperhatikan pola gaya hidup yang baik untuk usia muda mereka. Adapun dampak negatif dari adanya budaya “Gila Kerja” yang perlu dihindari sebagai berikut,
- Tidur Tidak Nyenyak
Dalam mengembangkan sebuah impian dalam hidup mereka, seseorang sering kali terlalu sibuk memikirkan proses yang dapat membawa mereka ke dalam kemajuan sehingga pikiran mereka akan terus berpikir dan gelisah. Oleh karena itu, pemikiran yang berlebihan seperti itu membuat otak terus bekerja sehingga sulit untuk tidur. - Dihantui Deadline
Budaya hustler memang budaya yang sering disebut budaya gila kerja, bukan hanya dikalangan orang yang memiliki pekerjaan saja, melainkan dikalangan mahasiswa yang sering mecari kegiatan dan memperbanyak tugas agar mencapai yang mereka inginkan. Oleh karena itu, biasanya orang yang gila bekerja ini seringkali terlibat dengan deadline atau tenggat waktu. - Tidak Punya Banyak Waktu Istirahat
Seseorang yang terlalu sibuk akibat dikejar deadline ini, biasanya mereka tidak punya waktu beristirahat dengan baik. Mereka hanya mementingkan tenggat waktu yang harus diselesaikan sehingga kesibukan mereka menjadi hal yang paling penting dibanding pola hidup yang tidak sehat ini. - Diserang Berbagai Penyakit
Kesibukan berkerja sebenarnya merupakan suatu kegiatan untuk menggapai impian yang kita miliki, Namun kebanyakan bekerja tanpa istirahat terlebih pada mahasiswa dapat merusak masa depan karena berlebihan bekerja ini berpengaruh buruk dalam kesehatan manusia. Biasanya seseorang akan mengidap sakit ginjal, tekanan depresi, kuranganya metabolism tubuh, dan penyakit lain. Oleh karena itu, pentingnya jeda dalam kesibukan kerja sangat dibutuhkan.
Redaktur: Miranda Agnelya Naibaho
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.