SUARA USU
Kabar Kampus

UKMI Al-Ishlah FKM USU Adakan Webinar, Angkat Isu Kekerasan Seksual dan Bullying

Reporter : Frisca Afrilia Nasution

Suara USU, MEDAN. UKMI Al-Ishlah Fakultas Kesehatan Masyarakat USU baru saja menggelar Kajian Keilmuan Kesehatan Masyarakat (K3M) pada Minggu (20/3). Webinar ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting dengan mengusung tema “Dampak Kekerasan Seksual dan Bullying terhadap Remaja”.

Sebelum pemaparan materi dimulai, Dinda Aprilia selaku ketua panitia membuka acara dan menyampaikan harapannya agar informasi yang diperoleh melalui webinar ini dapat menambah wawasan dalam diri peserta.

“K3M merupakan salah satu program kerja Bidang Studi Keilmuan Mahasiswa (SKM) UKMI Al-Ishlah FKM USU, sebagai salah satu bentuk upaya untuk memberi dan menambah pengetahuan, terutama dalam isu-isu kesehatan, serta menambah relasi bagi kita agar lebih aware terhadap semua tindakan yang mengarah kepada kekerasan seksual dam bullying,” ungkapnya.

Webinar ini turut mengundang Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU sekaligus Kepala Bidang KIA, Penyakit Menular, dan KB di IAKMI, Sri Rahayu Sanusi, S.K.M., M.Kes., Ph.D. Dalam sesi diskusi, beliau membuka materi dengan mengangkat kasus bullying yang terjadi pada Audrey yang sempat viral dan sangat memprihatinkan karena mengalami berbagai penganiayaan. Banyak sekali kasus bullying yang terjadi, bukan hanya yang viral saja, tetapi juga yang ditutup-tutupi oleh oknum pelaku. Bullying adalah bentuk penidasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

“Bentuk yang paling umum dilakukan dalam bullying ini biasanya dalam pelecehan verbal, baik ejekan, menggoda atau meledek seseorang. Awalnya bullying ini bersifat verbal, akan tetapi selanjutnya dapat menyebabkan kasus yang lebih berbahaya, seperti pelecehan fisik, dan sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rahayu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan bullying. Mulai dari faktor keluarga yang kurang harmonis dan orang tua yang terlalu emosional, faktor teman sebaya yang ingin diakui eksistensinya, hingga faktor media massa yang tidak mendidik. Bullying jelas memberikan dampak yang sangat masif terhadap kesehatan fisik dan mental. Bahkan dalam kasus yang berat, bullying bisa menjadikan seseorang melakukan tindakan yang fatal, seperti bunuh diri.

Bullying harus dihapuskan. Bullying tidak bisa ditolerir apapun alasannya. Bullying adalah tindakan yang sangat merugikan dan mengabaikan hak-hak dasar setiap korban,” tegas Rahayu.

Di akhir webinar, Rahayu menyampaikan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying dengan pendekatan kepada anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta penanganan menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilitasi).

 

Redaktur : Agus Nurbillah


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

15 Dekan Fakultas Universitas Sumatera Utara Periode 2021-2026 Resmi Dilantik

redaksi

Evaluasi Kinerja 2 Tahun Jokowi Ma’ruf Amin, BEM SI Sumbagut Gelar Aksi

redaksi

Ikatan Mahasiswa Simalungun Universitas Sumatera Utara Adakan Lomba Debat Tingkat SMA/SMK Se-Kabupaten Simalungun

redaksi