Penulis: Cory Patricia
Suara USU, Medan. Buku bergenre horor selalu berhasil menarik minat baca banyak orang. Lewat cerita seram yang disajikan, mampu memicu adrenalin saat membaca dan menciptakan sensasi tersendiri bagi peminatnya. Salah satu buku bergenre horor yang cukup worth it adalah Devil’s Game. Buku ini merupakan salah satu buku horor yang ditulis oleh Cerberus Plouton dan diedarkan di tahun 2014.
Buku Devil’s game bercerita tentang sekelompok remaja SMA yang tidak mempercayai keberadaan hantu dan mencoba bermain Sadapti yakni permainan mengundang setan. Mereka melakukan ini untuk mengusir rasa bosan dan didorong juga dengan rasa penasaran serta pembuktian tentang keberadaan makhluk halus yang mereka anggap tidak masuk akal dan tidak dapat dijelaskan dengan logika.
Hal menarik dari novel ini adalah permainan Sadapti yang membuat sekelompok remaja SMA harus berhadapan dengan makhluk-makhluk tak kasat mata bahkan harus mempertaruhkan nyawanya. Beberapa kejadian mistis yang pernah terjadi bertahun-tahun silam, harus terjadi lagi dihidup mereka karena terjebak dengan permainan Sadapti yang akhirnya memaksa mereka untuk melakukan konskuensi dari permainan tersebut.
Permainan Sadapti terus-menerus menarik para pemain untuk mengikuti serangkaian kejadian yang menyeramkan. pembaca pun berhasil diarahkan untuk ikut terjebak dalam situasi yang mencekam. Ada kalanya pembaca akan terkecoh dengan misteri yang diciptakan oleh permainan ini.
Meskipun buku ini bergenre horor fiksi, skenario yang dirangkai penulis masih terlihat logis. Kejadian janggal disertai dengan penampakan hantu yang muncul di setiap bab tidak cacat logika karena ide cerita saling berkaitan dan setiap kejadian janggal yang disertai hantu tersebut hanya mengarah kepada permainan Sadapti.
Alur cerita yang disajikan buku Devil’s Game penuh dengan teka-teki dan misteri yang sulit diungkap. Kisah mistis yang ditawarkan berhasil membuat takut pembaca dan menggiring mereka untuk mengikuti sampai akhir cerita. Ending cerita yang berbeda dengan ekspektasi pembacanya, tidak serta merta membuat kecewa karena plot twist yang dihadirkan tidak mendadak dan terkesan tidak mainstream.
Redaktur: Zukhrina Az Zukhruf
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.