SUARA USU
Entertaiment Film Life Style

Forest Gump, Keterbatasan Bukan Hambatan Berprestasi

Oleh : Sinta Alfila

Suara USU, Medan. Forrest gump, sebuah film bergenre drama komedi romantis yang diangkat dari novel berjudul sama karya Winston Groom. Film ini sukses menarik perhatian banyak orang dan berhasil meraih banyak perhargaan. Diperankan Oleh Tom Hanks, film ini pertama kali dirilis pada 16 Juli 1994 di Amerika Serikat. Meskipun film ini sudah sangat lama, tapi masih sangat menarik sekali untuk ditonton kembali.

Film Forrest Gump sendiri bercerita tentang kehidupan seorang laki-laki yang memiliki IQ di bawah rata-rata dan hanya dibesarkan oleh seorang ibu yang menyayanginya penuh cinta dan kasih sayang. Kejamnya dunia dirasakan oleh Forest, menjadi korban perundungan oleh teman-temannya sendiri. Tak hanya teman, orang di sekitar sekolahnya pun selalu menganggap Forrest anak bodoh yang tak bisa melakukan apapun.

Beruntungnya Forest mengenal Jenny (Robin Wright) yang menerimanya sebagai teman saat hari pertama bersekolah. Keterbatasan ternyata tidak menjadi penghalang bagi Forest untuk mendapatkan pendidikan, terbukti dengan kelebihan yang ia miliki, berlari dengan kecepatan tinggi membuatnya bisa sekolah hingga ke perguruan tinggi.

Uniknya kelebihan berlari cepat Forest didapat saat ia dirundung teman-temannya yang mengejarnya dengan mobil, saat itu Forest berlari kencang untuk menghindar.

Ketika lulus kuliah, Forest mencoba mendaftarkan diri ke Militer dan ditugaskan ke Negara Vietnam. Di sana ia bertemu dengan laki-laki bernama Baba, yang kemudian menjadi sahabatnya selama berada di Vietnam. Forest menjadi sangat berjasa di militer karena kemampuan berlarinya. Ia banyak membantu para tentara yang terluka dan menolong seorang Komandan. Hal itu membuat Forest mendapatkan penghargaan Mendali Kehormatan Kongres atas Kepahlawanannya.

Forest Gump juga sempat mencoba bakat terpendamnya yaitu bermain pingpong, tanpa di sangka ia pun menjadi atlet tenis meja yang terkenal dan membawa negaranya ke ajang pertandingan Internasional.

Film ini sangat menarik untuk di tonton karena banyak pelajaran yang bisa diambil. Terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita jadikan pelajaran untuk lebih bersyukur atas kelebihan yang kita miliki, karena di balik kekurangan kita  pasti memiliki kelebihan yang tak orang lain miliki.

Redaktur : Theresa Hana


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Konsisten Berbuah Manis, Ghozali Everyday Mendadak Miliarder dari Jualan NFT

redaksi

Naga Naga Naga, Film Keluarga yang Dikemas Dalam Bentuk Komedi

redaksi

It’s Okay Not to Be Okay: Belajar untuk Menerima Kelemahan Diri Sendiri

redaksi