SUARA USU
Featured Opini

Generasi Muda Sebagai Tonggak Sumber Daya Manusia di Masa Depan

Penulis: Firli Safitri, Fatresia H.F Nainggolan

Suara USU, MEDAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-20 melahirkan proses produksi teknologi informasi dan pengendalian produksi secara otomatis. Seperti yang dihadapi Indonesia saat ini, Revolusi Industri 4.0 mendorong inovasi teknologi yang memiliki efek disruptif atau perubahan mendasar dalam kehidupan masyarakat. Salah satu bidang yang paling dirasakan tentang penerapan revolusi industri 4.0 adalah ketenagakerjaan, dan dampak penerapan revolusi industri 4.0 terhadap hubungan kerja di Indonesia. Satu hal yang pasti, adanya Revolusi Industri 4.0 membuat kita tidak dapat menolak atau menghindarinya. Suka ataupun tidak, kita harus menghadapinya dengan mencari peluang yang menguntungkan dan mengantisipasi risiko yang tidak menguntungkan.

Revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang berlangsung memang telah menimbulkan perdebatan sosial pro dan kontra. Di satu sisi, sebagian orang beranggapan bahwa kemajuan teknologi kecerdasan buatan di bidang industri tidak dapat dielakkan dan tidak dapat dihentikan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa revolusi industri ini justru menjadi ancaman bagi lapangan kerja. Dengan terjadinya PHK besar-besaran, akan semakin banyak pengangguran yang mungkin terjadi di masa depan. Bagi tenaga kerja, keadaan Industri 4.0 memiliki dampak yang besar. Pabrik pintar hampir tidak membutuhkan tenaga kerja, hanya beberapa pekerja yang sangat terampil saja yang masih bertahan.

Oleh karena itu, dengan terbatasnya kesempatan kerja dan standar kapasitas tenaga kerja yang tinggi, banyak pekerja yang diperkirakan kehilangan pekerjaan. Menurut sebagian orang, dengan hadirnya Industri 4.0 yang saat ini sedang terjadi akan menambah beban setiap negara untuk mengatasi masalah seperti, peningkatan kapasitas tenaga kerja, meningkatnya pengangguran dan kesenjangan kesejahteraan. Semua ini akan memberi lebih banyak tekanan pada pasar kerja.

Dalam masyarakat yang dinamis dan berkembang, peran pemuda sangat penting, terutama di era globalisasi saat ini. Salah satu perwujudan cita-cita bersama masyarakat adalah tercapainya terobosan dari proses perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara serta berkeadilan sosial. Hal ini juga merupakan sebuah wadah kegiatan pembangunan ekonomi, sosial, politik dan budaya, dengan konsisten terhadap perlindungan ekosistem kita, dan tentu saja ini bertujuan untuk menjaga potensi pembangunan daerah di masa depan.
Dari pemangku kepentingan hingga masyarakat luas, seluruh komponen negara harus siap untuk menghadapi tantangan, hambatan, ancaman dan gangguan yang dibawa oleh globalisasi.

Dalam kerangka nasional kita, globalisasi tidak boleh menjadi peleburan lahirnya disintegrasi bangsa. Apalagi mentalitas generasi muda di Indonesia karena masa depan suatu negara ada di pundak generasi muda. Sangat penting bagi generasi muda untuk menyikapi dengan arif dan bijaksana arus globalisasi agar kita dapat mengatasi permasalahan bangsa di masa depan dan dengan demikian menjaga keutuhan NKRI.

Dilansir dari liputan6.com, Menteri Koordinator Airlangga Hartarto mengatakan jika pembangunan sumber daya manusia (SDM) perlu ditekankan karena persaingan lebih ketat dan sengit di masa mendatang.
Pembinaan daya saing sumber daya manusia merupakan kunci kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Namun, pandemi Covid-19 tidak hanya membawa masalah kesehatan, tetapi juga membawa tantangan baru bagi sektor sosial dan ekonomi banyak negara, termasuk sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Transformasi ekonomi telah mengubah berbagai struktur ekonomi untuk meningkatkan produktivitas dan keluar dari Middle Income Trap. Untuk itu, sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan berkualitas, serta memiliki keterampilan dan daya saing yang tinggi dalam menghadapi persaingan global.
Perguruan tinggi, dalam hal ini juga mencakup generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Salah satu hal yang harus ditempuh adalah selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi dan siap beradaptasi dengan keberhasilan membangun negara.

Redaktur: Wiranto Asruri Siregar

Related posts

Hubungan Teori Kognitif dengan Pelajar SMP yang Menjadi Korban Begal

redaksi

Pentingnya Bahasa Inggris di Masa Depan

redaksi

Sebuah Anggapan: Cantik itu Relatif, Jelek itu Mutlak.

redaksi