Repoter: Agus Nurbillah/Anna Fauziah/Lita Amalia/Yohana Novriyanti Lumbanbatu
Suara USU, Medan. PKKMB USU yang diadakan secara luring penuh mendapat banyak perhatian dari mahasiswa baru dan Gubernur dari Pema sekawasan. Perwakilan Gubernur dari beberapa fakultas menyampaikan bahwa pelaksanaan PKKMB tahun ini sangat baik, sebab bisa mengulang kembali euforia PKKMB yang dilakukan seperti di tahun 2019. Apalagi PKKMB tahun ini akhirnya dilakukan secara luring setelah dua tahun dilakukan secara daring.
“Ada suatu loncatan ketika PKKMB dari daring ke luring, kemudian jika dibandingkan apple to apple dengan PKKMB 2019 sampai dengan 2022 ada suatu perbedaan yang jauh, ada sesi interaksi dan pendampingan dari pihak kampus kepada para maba, yang penting tidak menghilangkan kesakralan PKKMB USU tahun ini,” ungkap M Husni Baihaqi selaku gubernur Fakultas Hukum.
M Arsyad Bahri selaku Gubernur Fakultas Pertanian USU juga menyebutkan masih ada beberapa kekurangan terhadap pelaksanaan PKKMB tahun ini, “ini kan masa transisi, nah transisi juga untuk para maba tahun ini, walaupun masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaan PKKMB tahun ini seperti maba yang kurang semangat,” jelas Arsyad.
Aziz Syahputra selaku gubernur Fakultas Kedokteran Gigi mengungkapkan ada catatan yang harus diperhatikan pada pelaksanaan PKKMB tahun ini, “yang perlu menjadi catatan kita pada saat ini adalah PKKMB tahun ini terlalu bersifat kesenian dan juga terlalu banyak sponsorship yang masuk sehingga penanaman nilai-nilai mahasiswa tidak sampai kepada mahasiswa baru,” ungkap Aziz Syahputra.
Yang paling menarik di PKKMB tahun ini adalah tidak adanya orasi dari Presiden Mahasiswa yang biasanya dilakukan di setiap PKKMB untuk menyemarakkan semangat juang mahasiswa.
Perwakilan Gubernur Mahasiswa Pema Sekawasan turut menanggapi perihal tidak adanya orasi Presma terkait adanya kekosongan jabatan PEMA USU tahun ini.
M Alfath Bagus selaku gubernur Fakultas Kedokteran beranggapan bahwa, “saya tidak bisa mengatakan bahwa tidak adanya orasi dari Presma tahun ini merupakan sebuah kemunduran, karena bahwasannya tanpa ada Pema pun, pihak rektorat tetap bisa melaksanakan PKKMB Universitas ini sendiri,” paparnya.
“Sangat disayangkan memang tidak ada orasi dari Presma tahun ini, sebenarnya PKKMB ini kan momen untuk kita tampil khususnya kami Gubernur-gubernur kampus untuk mengenalkan bagaimana konsep ormawa di USU ini, cuma ya itulah karena masalah kekosongan Pema tadi, semoga bisa diperbaiki di tahun yang akan datang,” balas Arsyad.
Senioritas yang erat kaitannya dengan masa PKKMB juga mendapatkan perhatian dari gubernur PEMA sekawasan, beberapa Gubernur menyampaikan pandangannya.
“Jika ditanya seputar PKKMB dan senioritas sebenarnya itu adalah pisau bermata dua, jika kita tanggapi dengan bijak sebenarnya tidak semuanya buruk dari sisi senioritas ini, yang penting adalah implementasi penerapan senioritas ini yang bagaimana apakah dengan memarahi tanpa dasar, apakah mengajarkan mereka untuk menghormati mulai dari senior sampai dengan staf pendidik,” jawab Alfath.
“Senioritas itu sebagai mentor bagi adik-adik, ya pasti semua itu membangun tidak ada menjatuhkan mental. Secara konsep kan yang mau dibentuk adalah adik-adik kita yang baru datang ke kampus ini adalah adalah seorang siswa yang sekarang telah resmi menjadi mahasiswa. Bentuk kesadaran mereka sebagai mahasiswa itu yang harus dibangun dan ditanamkan, senior berperan penting di situ,” tanggap Gubernur Fakultas Teknik Azzam Qisty Nasution.
Terlepas dari adanya kekurangan dan catatan terhadap pelaksanaan PKKMB tahun ini, beberapa Gubernur menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan PKKMB tahun depan.
“Harapannya semoga pandemi segera berakhir, terlebih untuk PKKMB selanjutnya semoga lebih terkonsep, membuat terobosan untuk pemateri di PKKMB selanjutnya diharapkan bisa benar mendatangkan Najwa Shihab dan lebih melibatkan mahasiswa,” ungkap Kelvin Razak Pasaribu selaku Gubernur Fakultas Kesehatan Masyarakat.
“Harapan untuk PKKMB tahun 2023 nanti semoga memiliki struktural yang lengkap jadi jelas kordinasinya, karena tahun ini kita ada kekosongan struktural, dan karena adanya kekosongan tersebut mempengaruhi PKKMB ini, dan dikonsep lebih matang lagi,” ungkap Amar selaku gubernur Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.