SUARA USU
Uncategorized

Human Relation: Bagaimana Interaksi Mempengaruhi Kinerja

Sumber foto: freepik.com

Penulis: Mazra Aulia Saragih / Priya Adelina Br Sembiring / Daniel Breslyn Panggabean / Junesia Clearinkris S

Suara USU, Medan. Ketika berada dalam suatu organisasi ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam memaksimalkan kinerja tiap anggota yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah bagaimana pola interaksi dalam organisasi tersebut. Dalam berbagi topik pembahasan dan penelitian muncul istilah human relation yang dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi antar anggota dalam suatu organisasi yang disusun sedemikian rupa secara fungsional guna peningkatan motivasi dan produktifitas untuk mencapai tujuan dari organisasi. Oleh karena itu perlu perhatian khusus dalam mengelola hubungan dan interaksi antar anggota organisasi. Lebih mendalam lagi human relation juga terkait dengan bagaimana cara suatu organisasi memanusiakan manusia, artinya organisasi memandang anggotanya bukan mengenai fisik tetapi juga mencangkup ekonomi, psikologis dan sosial (Davis, 1957).

Saat membangun hubungan dalam suatu organisasi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Faktor yang pertama terkait komunikasi, yang jelas merupakan bagian penting dalam interaksi di suatu organisasi. Komunikasi yang dimaksud memiliki beberapa bentuk dan tujuan yang berbeda, dalam organisasi kedudukan menjadi salah satu alasan adanya perbedaan ini. Seperti komunikasi antara pimpinan dan anggota, anggota dengan anggota lainnya, ataupun komunikasi diagonal untuk pihak-pihak yang memiliki level yang berbeda tetapi tidak terkait secarang langsung. Selain itu juga terdapat faktor partisipasi oleh anggota, yang mana dengan adanya partisipasi para anggota ketegangan dalam organisasi dapat berkurang.

Ada banyak masalah yang timbul dalam organisasi, salah satu faktornya adalah buruknya human relation dalam organisasi tersebut. Jika hubungan antar anggota organisasi tidak di perhatikan dengan baik ada banyak masalah yang timbul seperti kesulitan dalam berkomunikasi yang menyulitkan terjadi kesepahaman, penyelesaian konflik, enggan untuk berpartisipasi, berkurangnya motivasi, dan juga enggan untuk bekerja sama karena adanya perasaan asing dengan pihak lain. Masalah-masalah ini dapat berujung pada penurunan kinerja pada anggota organisasi tersebut.

Melihat adanya permasalahan yang dapat timbul jika human relation diabaikan, maka sudah sepatutnya dilakukan perhatian khusus pada interaksi dan hubungan yang terjalin di antara anggota dengan berbagai tingkatan di organisasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sintje Rondonowu cara yang dapat dilakukan oleh pimpinan untuk meningkatkan human relation dalam organisasi diantaranya mengenali anggota organisasi dengan baik mulai dari tingkah laku dalam berkelompok, sikap, sifat, kemampuan intelektif dan lain sebagainya. Dengan ini pemimpin dapat menentukan metode pendekatan untuk komunikasi dan memberikan motivasi yang teapt untuk setiap anggotanya. Selanjutnya dengan kerja sama semua anggota organisasi, maka perlu membentuk lingkungan kerja yang positif salah satunya dengan memberikan rasa kepemilikan dan penerimaan di organisasi. Langkah ini dilakukan agar setiap anggota tidak merasa terasing yang berujung kesulitan menumbuhkan kerjasama dengan anggota lainnya. Cara lainnya adalah dengan melakukan komunikasi timbal balik baik antara pimpinan dan anggota, ataupun anggota dengan anggota lainnya. Hal ini juga dapat mendorong peningkatan kontribusi anggota terhadap tujuan-tujuan organisasi.

Adapun sebagai anggota ada beberapa cara untuk berpartisipasi dalam pembentukan human relation saat berada di lingkungan organisasi yaitu dengan meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan kecenderungan untuk cemas secara berlebihan. Penting juga untuk tidak mudah terpengaruh dengan opini negatif yang dapat menghilangkan antusiasme dalam melaksanakan tugas, namun di lain sisi mampu memindai dan menilai opini dan informasi yang didapatkan untuk pengembangan diri. Dan yang terakhir adalah menciptakan suasana kerja yang sehat dan kondusif dengan saling memberi motivasi dan kritik serta saran yang membangun antar anggota.

Artikel ini merupakan publikasi tugas mata kuliah Human Capital Management dengan Dosen Pengampu: Dr. Audia Junita, S.Sos., M.si

Redaktur: Anna Fauziah Pane

Related posts

Peran Mahasiswa dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

redaksi

Sumber Daya yang Melimpah Menjadi Tolak Ukur Kekayaan Negara Indonesia

redaksi

Pengaruh Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Perilaku Bullying Di Kalangan Pelajar Sekolah Menengah

redaksi