Oleh: Quiksan Therevia
Suara USU, Medan. Riset terbaru menemukan cara baru untuk mengubah limbah kulit durian menjadi bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Mahasiswa USU telah berhasil mengembangkan inovasi bioetanol padat yang berbahan dasar kulit durian. Inovasi ini dinamakan D-Pecthan, yang menggabungkan pektin dari kulit durian dengan bioetanol untuk menghasilkan bahan bakar padat yang lebih ramah lingkungan.
Melihat kebutuhan akan bahan bakar minyak yang terus meningkat menyebabkan menipisnya ketersediaan bahan bakar fosil di dunia. Salah satu bidang yang dapat menjadi perhatian dalam hal energi adalah kelangkaan LPG. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa inovasi bahan bakar alternatif telah dilakukan, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol dalam bentuk cairan memiliki sifat yang korosif dan mudah menguap sehingga membuatnya sulit untuk didistribusikan. Perkembangan riset dilanjutkan dengan membuat bioetanol menjadi bentuk padatan.
D-Pecthan adalah inovasi bioetanol padat yang berbahan dasar kulit durian. Kulit durian merupakan limbah organik yang kurang dimanfaatkan dan merupakan bahan yang kaya akan polisakarida, termasuk pektin. Inovasi ini menggabungkan pektin dari kulit durian dengan bioetanol untuk menghasilkan bioetanol padat yang lebih ramah lingkungan.
Bioetanol padat memiliki beberapa kelebihan yaitu tidak menghasilkan asap pada proses pembakaran, tidak menghasilkan emisi gas berbahaya, tidak berjelaga, bersifat non korosif dan non karsinogenik, serta lebih mudah untuk dikemas dan didistribusikan. Inovasi ini sangat tepat untuk dibawa saat sedang berkemah dan digunakan untuk memasak, dan sebagainya. Inovasi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah kulit durian serta membuat bioetanol dapat lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di masyarakat. Konsep pemanfaatan limbah kulit durian ini menerapkan konsep green circular economy sehingga diharapkan akan menghasilkan residu seminimal mungkin dengan tetap memperhatikan dampak terhadap lingkungan.
Artikel ini merupakan publikasi kegiatan PKM-RE USU 2024 yang didampingi oleh Ir. Erni Misra ST, MT, PhD.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.