SUARA USU
Uncategorized

Inovasi Shampo Kertas Organik dari Jeruk Purut dan Daun Sirih untuk Mengatasi Ketombe yang Terinspirasi dari Tradisi Mandi Marpangir oleh Tim SHAJURI

Oleh: Alvin Maulana/Novel Anzas M.T./Septi P. Purba/Khairina Rambe/Gratia N. Y. Gurning

Suara USU, Medan. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bertujuan agar mahasiswa dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional untuk menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memperkaya budaya nasional. PKM terdiri dari beberapa bidang, salah satunya Kewirausahaan (PKM-K).

Tim Shajuri dari USU berhasil mendapatkan pendanaan PKM di bidang Kewirausahaan dengan proyek berjudul “SHAJURI: Shampo Kertas Organik dari Ekstrak Jeruk Purut dan Daun Sirih untuk Mengatasi Ketombe.” Tim ini terdiri dari Alvin Maulana sebagai ketua, dengan anggota Novel Anzas M.T., Septi P. Purba, Khairina Rambe, dan Gratia N. Y. Gurning. Tim ini dibimbing oleh Ibu Ir. Erni Misran, S.T., M.T., Ph.D.

Ide ini berawal dari keinginan untuk membuat inovasi yang membawa kearifan lokal serta menggali potensi yang ada di Sumatera Utara. Oleh karena itu, hal ini terinspirasi dari tradisi marpangir, ritual mandi khas suku Batak yang masih sering dilakukan. Marpangir melibatkan penggunaan bahan alami jeruk purut (Citrus hystrix), daun sirih (Piper betle L.) dan pandan, yang memberikan rasa kesegaran dan kenyamanan setelah mandi.

Tim ini memilih jeruk purut dan daun sirih sebagai bahan utama dalam produk karena keberadaannya yang melimpah di Sumatera Utara dan kandungan manfaatnya yang luar biasa. Jeruk purut mengandung flavonoid dan alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan daun sirih kaya akan fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan. Menyadari bahwa ketombe adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang di seluruh dunia, tim ini memutuskan untuk menciptakan shampo anti ketombe berbentuk kertas. Inovasi ini menghadirkan produk yang praktis, mudah dibawa, tidak tumpah, dan ramah lingkungan. Produk ini sepenuhnya organik, menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya seperti benzena yang bisa mengganggu kesehatan. Proses pembuatan produk ini dimulai dengan persiapan bahan baku yaitu jeruk purut dan daun sirih. Ekstraksi jeruk purut dan daun sirih dilakukan melalui metode maserasi untuk mendapatkan ekstrak yang sempurna. Selanjutnya, proses produksi shampo kertas, pengujian fisik produk, pengemasan, dan pemasaran dilakukan dengan melibatkan berbagai mitra dan platform e-commerce.

Produk ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ketombe. Saat ini, produk shampo kertas dari tim Shajuri sudah mulai dipasarkan. Bagi yang tertarik untuk membeli, dapat mengunjungi akun-akun media sosial mereka di Instagram (@shajuri_pkmk2024), TikTok (@shajuri_pkmk), dan Shopee (pkmkshajuri).

Artikel ini merupakan publikasi kegiatan PKM-K USU 2024 yang didampingi oleh Ir. Erni Misran, S.T., M.T., Ph.D.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Peran UMKM dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal dan Pelestarian Budaya Kuliner

redaksi

Efektivitas Pelatihan dan Motivasi Kerja sebagai Penggerak Peningkatan Kinerja di PTPN IV Medan

redaksi

Penyerahan Peralatan Kesehatan Anak oleh Tim PKM – PM SKiDOTrack untuk Mendukung Program PKK Limau Sundai

redaksi