Oleh: Hanna (Magang)
Suara USU, MEDAN. Diketahui Balenciaga baru-baru ini mendapat kecaman setelah merilis kampanye iklan liburan 2022. Pemotretan kampanye liburan itu menampilkan model anak-anak berpose dengan tas teddy bear. Namun, boneka beruang tersebut bukanlah boneka biasa. Boneka beruang tersebut mengenakan harness, yang identik dengan atribut BDSM (Bondage and Discipline, Dominance and Submission, Sadism and Masochism).
BDSM merupakan aktivitas seksual yang merujuk pada perbudakan fisik, sadisme dan masokhisme yang dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak. Di sekeliling anak perempuan tersebut juga terdapat berbagai aksesori yang identik dengan BDSM lainnya, seperti borgol, rantai, hingga kalung rantai anjing. Balenciaga beralasan mereka tak tahu menahu soal itu dan menggugat vendor atau pihak ketiga sebagai rumah produksi.
Rumah busana Balenciaga membuat geger karena iklan The Gift Shop yang menampilkan koleksi Spring/Summer 2023. Iklan tersebut langsung diserbu netizen dan para selebriti karena diduga mengeksploitasi anak kecil. Sebagian besar dari mereka merusak barang Balenciaga yang dimiliki. Ada yang menggunting hingga membakar produk Balenciaga. Kontroversi Balenciaga terus berlanjut ketika beredar dokumen putusan Mahkamah Agung AS tentang pornografi anak.
Pihak Balenciaga sendiri mengklaim bahwa iklan tersebut adalah sebuah kesalahan dari mereka. Balenciaga mengaku bahwa mereka kurang ketat dalam mengawasi sebelum foto iklan dipublikasikan. Akibat kontroversi ini, Balenciaga akan bekerja dengan organisasi-organisasi yang khusus menangani perlindungan anak. Sehingga, kekerasan dan eksploitasi terhadap anak bisa diakhiri.
“Kami ingin belajar dari kesalahan-kesalahan kami dan mengindentifikasi bagaimana kami bisa berkontribusi. Balenciaga menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas kesalahan yang kami sebabkan. Dan kami juga meminta maaf pada para talent dan partner kami” tulis Balenciaga di akun instagram resmi mereka.
Redaktur: Agus Nurbillah