Penulis: Immanuel Pedro Hutagalung
Siapa di sini para sunta musik dan juga senang menjelajahi kebudayaan yang ada di Sumatera Utara? Nah, ini salah satu rekomendasi jurusan buat pecinta musik tradisional yaitu jurusan Etnomusikologi. Jadi, apa sih Etnomusikologi itu?
Dikutip dari KBBI, Etnomusikologi adalah ilmu perbandingan musik yang bertujuan memperoleh pengertian tentang sejarah asal-usul, perkembangan, dan persebaran musik pada pelbagai bangsa di dunia.
Apakah Etnomusikologi hanya bermain alat musik saja? Tentu saja tidak. Seperti yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa Etnomusikologi berinisial Muh, bahwa hanya 20% bermain musik dan 80% adalah teori.
“Etnomusikologi merupakan jurusan yang berhubungan dengan musik. Salah satu alasan saya memilih jurusan ini adalah karena musik adalah hobby saya sejak kecil,” ungkapnya dalam wawancara via Whatsapp.
Muh juga mengatakan jika dilihat dari sisi komersial, musik juga bisa mendatangkan keuntungan yang besar bila kita mahir memainkannya dan memiliki wawasan yang luas tentang musik.
Program Studi Etnomusikologi adalah salah satu dari ratusan jurusan yang ada di Universitas Sumatera Utara. Saat ini Etnomusikologi bernaung dibawah Fakultas Ilmu Budaya. Jurusan ini didirikan pada tahun 1979. Orang yang paling mendukung berdirinya institusi dalam universitas ini adalah rektor USU saat itu, yaitu Prof. Adi Putera Parlindungan Lubis dan Dekan Fakultas Sastra yaitu Prof. Tengku Amin Ridwan, Ph.D.
Keduanya memiliki pengalaman pendidikan yang dekat dengan lingkungan seni budaya. A.P. Parlindungan mencintai seni budaya, khususnya berasal dari kawasan budaya Mandailing. Prof. Amin Ridwan sendiri berlatar belakang pendidikan doktoral linguistik dari Monash University Australia.
Di Monash University ini terdapat pula institusi Etnomusikologi, dengan salah seorang tokohnya yang cukup menonjol yaitu Prof. Dr. Margareth J. Kartomi. Tokoh ini banyak melakukan penelitian kebudayaan musik etnik di seluruh Nusantara, seperti musik Sumatera, Jawa, Sasak, Bali, Kalimantan, dan lain-lainnya. Beliau juga banyak menulis buku tentang etnomusikologi yang dihasilkannya dengan berbasis penelitian lapangan.
Lalu bagaimana dengan prospek kerjanya? Etnomusikologi selalu berhubungan dengan dunia entertainment salah satu prospeknya adalah musisi, penyanyi, aransemen lagu dan banyak lagi.
Salah satu alumni Etnomusikologi USU, David, menyebutkan bahwa Taman Budaya Etnomusikologi, seringkali melaksanakan event-event besar di luar negeri yang menjadi agenda rutin tiap tahunnya.
“Saya dulu keliling 5 negara Eropa, 5 paspor saya di stempel 5 negara, karena Etnomusikologi. Gada keluar uang saya. Semua dibayarin dari skill dan ilmu yang saya dapat di jurusan,” terang David.
David juga menitipkan semangat kepada para mahasiswa Etnomusikologi, dan jangan pernah ragu untuk belajar diluar kampus karena ilmu bisa datang dari mana saja. Namun David juga agak kecewa terkait makin menurunnya peminat jurusan ini.
“Harusnya, Etnomusikologi ditingkatkan lagi daya tariknya, dalam beberapa tahun ini peminatnya menurun,” ujar David.
Lalu, apakah kamu tertarik dengan jurusan Etnomusikologi?
Redaktur: Yulia Putri Hadi