Oleh : Muhammad Keyvin Syah
Suara USU, Medan. Pernahkah terpikir mengapa kita sering membandingkan kisah cinta kita dengan kisah cinta public figure?. Seolah-olah untuk mendapat kasih sayang, kita harus memiliki harta bermiliyar-miliyar, rumah mewah, atau pakaian bermerek. Padahal, kita tahu tidak semua orang memiliki kondisi hidup yang sama.
Dalam menggambarkan kisah ini, lagu Kembang Pete karya Iwan Fals mengajarkan kita untuk kembali belajar mencintai dengan tulus. Lagu Kembang Pete ini dirilis pada tahun 1997 di Album No.1.
Kuberikan padamu setangkai kembang pete
Tanda cinta abadi namun kere
Buang jauh-jauh impian mulukmu
Sebab kita tak boleh bikin uang palsu
Kembang pete sebagai simbolisasi tentang cinta yang sederhana. Kita tahu terkadang tidak semua hal dapat kita gapai dalam hidup. Maka tidak adil rasanya jika tolak ukur cinta adalah harta kekayaan.
Kuberikan untukmu sebuah batu akik
Tanda sayang batin yang tercekik
Rawat baik-baik walau kita terjepit
Dari kesempatan yang semakin sempit
Lirik-lirik ini bercerita tentang harapan akan kehidupan yang sejahtera, namun hal itu terkadang seperti mencekik para pejuang cinta untuk terus bekerja tanpa henti. Kebutuhan hidup yang semakin hari kian mahal. Ditambah budaya menghamburkan harta untuk sebuah prosesi pernikahan menambah sulit cinta sepasang kekasih.
Cinta kita cinta jalanan, yang tegar mabuk di persimpangan
Cinta kita cinta jalanan, yang sombong menghadang keadaan
Walaupun banyak halangan dan rintangan perjuangan untuk menyatukan dua hati terus berlanjut selagi dunia masih berputar. Sebuah cinta jalanan yang akan terus maju dan menghadapi segala konsekuensi yang ada. Sebuah Lagu dengan lirik sederhana namun tak lekang dimakan zaman.
Untuk Sobat Suara USU yang tertarik untuk mendengarkan lagu ini bisa langsung didengar di platform kesayangan kalian yaa!!
Redaktur : Valeshia Trevana
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.