Oleh: Aisyah Nur Rizky Lubis
Suara USU, Medan. Di era abad ke-21, kita telah terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat dan praktis. Teknologi memungkinkan kita memesan barang atau layanan melalui aplikasi secara instan, membayar hanya dengan memindai menggunakan smartphone, bahkan menyelesaikan tugas-tugas dengan bantuan AI dalam hitungan detik. Kita juga sering terpapar pada video-video pendek di platform media sosial yang menawarkan informasi secara ringkas dan cepat. Selain itu, tulisan-tulisan singkat menjadi bagian dari rutinitas kita sehari-hari. Namun, tahukah Sobat SU bahwa ada dampak negatif dari kebiasaan mengonsumsi informasi yang serba singkat dan padat ini?
Attention span adalah durasi waktu di mana seseorang dapat berkonsentrasi dan fokus pada suatu tugas atau aktivitas tanpa terganggu. Secara sederhana, attention span adalah kemampuan seseorang untuk tetap fokus pada apa yang sedang dikerjakannya sampai ia kehilangan minat. Memiliki attention span yang baik sangat penting agar seseorang bisa menyelesaikan tugas dengan maksimal. Namun, di era digital ini, kebiasaan mengonsumsi konten-konten pendek sering kali menyebabkan penurunan attention span, yang kemudian menimbulkan masalah baru yang dikenal sebagai short attention span.
Short attention span merupakan ketidakmampuan seseorang untuk tetap fokus dalam melakukan sesuatu. Penyebab masalah ini umumnya dikarenakan penggunaan internet, konsumsi media yang cepat, dan penggunaan perangkat digital yang intens seperti konten – konten bentuk pendek (video TikTok, Reels Instagram, Youtube Short, dan yang lainnya). Short attention span menjadi masalah dikarenakan hal ini dapat mengurangi produktivitas, dan kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi. Contoh dari short attention span ini sendiri yaitu ketika kita sudah terbiasa mengonsumsi media digital berbasis video pendek, maka kita akan kesulitan untuk menonton film – film yang berdurasi 2-3 jam. Sebab, kita tidak terbiasa dengan durasi yang panjang dan mudah bosan. Sama halnya ketika kita mencoba membaca artikel yang panjang, kita akan merasa kesulitan dan bosan karena telah terbiasa membaca tulisan – tulisan yang ringkas.
Namun, penyebab short attention span tidak hanya karena konsumsi media digital yang intens, ada penyebab – penyebab lainnya seperti gangguan medis (ADHD), pola hidup yang kurang sehat, stress dan kecemasan (depresi), kurangnya tidur, dan lingkungan yang tidak kondusif.
Lalu, apakah ada cara untuk mengatasi short attention span? Tentu saja ada! Berikut ini adalah hal – hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi short attention span:
- Membuat lingkungan dan kondisi belajar yang kondusif
Memiliki lingkungan yang nyaman dan tenang tanpa gangguan merupakan salah satu kunci untuk bisa tetap fokus dalam mengerjakan tugas.
- Memiliki manajemen waktu yang efektif
Menggunakan manajemen waktu yang efektif agar waktu belajar dan kerja pun menjadi teratur. Gunakan metode – metode manajemen waktu yang sobat SU tahu dan efektif untuk membantu tetap fokus.
- Coba untuk fokus pada satu tugas
Kemampuan untuk melakukan multitasking ternyata tidak selalu membawa dampak positif. Multitasking menyebabkan perhatian terbagi antara dua atau lebih aktivitas yang harus dilakukan secara bersamaan. Hal ini dapat mengurangi tingkat fokus dan berpotensi menimbulkan gangguan serta menurunkan efektivitas dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
- Batasi penggunaan teknologi dan sosial media
Masalah short attention span ini sebagian besar berasal dari penggunaan media sosial yang berlebihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi penggunaan teknologi dan media sosial setiap harinya. Aturlah waktu penggunaan media sosial secara bijak agar tidak melebihi batas yang telah ditentukan, sehingga dapat menjaga konsentrasi dan produktivitas.
- Menjaga pola hidup sehat
Dengan menjaga pola hidup sehat seperti melakukan olahraga, tidur secukupnya, dan makan makanan yang bergizi mampu meningkatkan konsentrasi dan menjaga kita untuk tetap fokus dalam beraktivitas.
Redaktur: Duwi Cahya
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.